Pendidikan Menengah Belum Siap Sekolah Lima Hari

Pendidikan Menengah Belum Siap Sekolah Lima Hari
SEKOLAH: Inilah salah satu SMA di NTB yang mengaku belum siap menerapkan program sekolah lima hari. (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Program sekolah lima hari belum digubris oleh jenjang pendidikan menegah seperti SMA dan SMK di NTB. Ini terbukti dengan belum adanya masuk laporan kesiapan masing-masing sekolah di NTB.

Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H. Surya Bahari mengatakan, sampai pertengahan Agustus 2017 ini semua sekolah SMA yang ada di NTB belum ada yang memasukkan laporan terkait kesiapan menerapkan program sekolah lima hari. Praktis, pihaknya mengaku belum bisa mendeteksi sekolah mana saja dan sekolah yang berlatar belakang darimana yang menyatakan diri siap secara tertulis.

“Belum ada yang terapkan program itu, buktinya sekolah kita belum ada yang masukkan laporan ke kita,” katanya, Kamis (10/8).

Baca Juga :  FDS Masih Pro dan Kontra

program sekolah lima hari, sebutnya, tidak ada tendensi pemaksaan untuk semua sekolah. Dalam pelaksanaannya, sekolah hanya dianjurkan saja.

Namun demikian, pihaknya yakin bahwa semua sekolah di NTB kedepan akan menerapkan sistem ini. hanya saja, untuk sementara program tersebut akan dilaksanakan secara bertahap.

Adapun sikap Dikbud NTB terhadap program tetap mendukung. Dukungan tersebut dengan catatan bahwa sekolah-sekolah yang dituju sudah menyatakan diri siap secara tertulis.

Ia mengaku alkan memeriksa sekolah mana saja yang sudah siap melaksanakan program itu. Tujuannya untuk memastikan kesiapan yang sudah dilaporkan ke Dikbud NTB.

Senada, Kabid Pembinaan SMK Dikbud NTB, Lalu Hasbulwadi juga menyatakan hal yang sama. Untuk jenjang SMK sejauh ini pihaknya juga belum menerima laporan kaitannya dengan kesiapan sekolah menerapan program tersebut. Praktis, pihaknya memastikan untuk tahun 2017 ini sebagian besar sekolah belum bisa menerapkan program tersebut.

Baca Juga :  Pengawas Harus Paham Perkembangan Kurikulum

Namun, karena program ini merupakan anjuran dari pusat, pihaknya mengaku tetap mendukung dan bahkan mendorong semua sekolah menerapkannya. Tapi dengan catatan, kesiapan itu harus didukung dengan fasilitas dan sarana yang memadai.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Mataram, H. Lalu Fatwir Uzali mengatakan, pihaknya mulai menyiapkan secara bertahap menerapkan program tersebut. Saat ini pihaknya mengaku belum siap, karena harus sosialisasi lebih matang lagi kepada orangtua siswa.

“Kita masih pertimbangkan dan melakukan sosialisasi dengan para orang tua wali dulu,” tutupnya. (cr-rie)

Komentar Anda