Penderita HIV/AIDS di Lotim Cukup Tinggi

SELONG—Penderita penyakit HIV/AIDS tak hanya terdapat di kota-kota besar saja, namun di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) juga banyak yang tertular, bahkan saat ini jumlah penderitanya tergolong cukup tinggi.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan  Kabupaten Lotim, sekaligus anggota Sekretariat Komisi Pemberantasan AIDS Lotim, dr Kurnia Akmal mengatakan kondisi di Lotim saat ini sudah masuk sebagai daerah dengan penderita HIV/AIDS cukup banyak, ada sekitar 148 orang penderita AIDS kumulatif dari beberapa tahun ini.

“Jadi AIDS adalah penyakit yang ditularkan melalui kontak darah antara penderita HIV/AIDS kepada orang sehat. Artinya, salah satu yang kita hindari adalah kontak darah dengan orang yang sakit,” jelasnya, Rabu kemarin (26/10).

Disampaikan, ada beberapa penyebab kontak darah yang bisa menyebabkan seseorang tertular penyakit HIV/AIDS. Salah satunya yaitu adanya hubungan intim yang dilakukan oleh pederita dengan orang yang masih sehat. Selain itu juga pemakaian jarum suntik secara bergantian. “Pemakaian jarum suntik ini biasanya terjadi pada pemakai Narkoba, dan juga bisa melalui tranfusi darah, dimana alat-alat medis yang digunakan tidak steril,” ungkapnya.

Baca Juga :  HIV/AIDS di Lobar Kian Mengkhawatirkan

Akan tetapi yang paling banyak terjadi, penyebab terjadinya penularan HIV/AIDS di Kabupaten Lotim, yaitu melalui hubungan intim, baik itu melalui sex bebas atau pun melalui hubungan suami istri, yang salah satunya sudah tertular.

Mirisnya lagi, seiring perkembangan zaman, saat ini penularan HIV/AIDS ternyata juga telah merambah ke dunia pendidikan, baik itu siswa/siswi sekolah maupun mahasiswa/mahasiswi perguruan tinggi. “Artinya, dunia pendidikan saat ini juga sudah terkontaminasi oleh penyakit mematikan yang hingga sekarang belum ditemukan obatnya ini,” papar Akmal.

Untuk itu lanjutnya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini, mulai dari anak-anak sekolah, hingga jenjang perguruan tinggi, sebagai sasaran sosialiasi terkait bahayanya penularan HIV/AIDS ini. “Kita lakukan sosialiasi, agar anak-anak remaja yang sekarang bisa memahami, dan terhindar dari penularan penyakit HIV/AIDS,” jelasnya.

Baca Juga :  40 Pelajar dan Mahasiswa Idap HIV/AIDS

Namun yang juga perlu diketahui, siswa/siswi tertular penyakit HIV/AIDS bukan semata karena pergaulan bebas atau pemakaian jarum suntik bersama saja. Akan tetapi mereka bisa tertular dari orang tuanya yang memang telah menderita penyakit mematikan ini.

“Misalnya sang ayah yang sudah duluan terkena HIV/AIDS, maka kemudian akan menular ke isterinya melalui hubungan badan. Ketika isterinya hamil dan melahirkan, maka penyakit HIV/AIDS ini juga akan turun ke anaknya,” jelasnya seraya menyampaikan, karena belum ada obatnya, maka yang dapat dilakukan saaat ini yaitu menekan dan mencegah agar penyakit HIV/AIDS ini tidak semakin meluas penyebarannya. (cr-wan)

Komentar Anda