Pendakian Rinjani Dibuka April, Pengusaha Wisata Mulai Berbenah

Gunung Rinjani
Gunung Rinjani

TANJUNG — Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melalui Senaru, Kecamatan Bayan bakal dibuka April 2019.

Kepala Balai TNGR, Sudiyono menerangkan, pihaknya sudah rapat bersama TNI, Polri, BMKG, Dinas Pariwisata, dan pelaku wisata. Mereka dimintai masukan terkait rencana pembukaan. Bahkan direncanakan untuk survei awal dulu. “Rencananya kemarin kita akan melakukan survei tanggal 15-19 Maret. Namun BMKG tidak memberikan rekomendasi karena faktor cuaca yang masih tidak memungkinkan,” terangnya.

Untuk jalur-jalur menuju ke puncak, lanjutnya, tingkat kerusakan masih sangat parah apalagi menuju danau. Meski juga masih ada jalur-jalur yang memungkinkan dilewati. Untuk itu, dibukanya TNGR nantinya tergantung hasil survei. Aman atau tidak. Jika survei mengatakan aman sampai di titik tertentu, maka sampai di situlah spot pendakian direkomendasikan. “Yang jelas, kita akan umumkan lima hari sebelumnya kepada pelaku-pelaku wisata sebelum dibuka. Karena akan berpengaruh terhdap jumlah kuota yang akan disiapkan balai dengan sistem online itu. Jalur resmi yang kami buka itu empat jalur yakni Aik Berik, Tembanu Resort, Kembang Kuning, dan Senaru,” jelasnya.

Baca Juga :  ATOS Minta Pendakian Rinjani Dibuka

Mendengar informasi dibukanya jalur pendakian, para pengusaha Senaru mulai melakukan pembenahan. “Kami sedikit lega, semoga harapan kami bisa terealisasi,” harap Rudy, salah satu pengusaha hotel di Senaru.

Baca Juga :  750 Pendaki Siap Clean Up Gunung Rinjani

Semoga saja lanjut Rudy, pendakian benar-benar dibuka. Supaya pengusaha mempersiapkan diri. “Jujur kami yang ada di Senaru ini seperti kehilangan harapan pasca-bencana gempa. Karena tidak ada lagi yang bisa diperbuat sehingga tidak sedikit yang gulung tikar juga,” ungkapnya.

Saat ini lanjutnya, sudah ada beberapa hotel yang buka, namun tidak sampai 10 persen. Terlebih, mata air yang menjadi sumber air di Senaru ini tertutup oleh reruntuhan. “Sekarang kami mengandalkan air dari sumber PDAM yang setiap hari terpaksa kami tampung terlebih dahulu,” katanya. (flo)

Komentar Anda