Pendakian Gunung Rinjani Ditutup 1 Januari 2023

GUNUNG RINJANI: Mengingat cuaca yang tidak mendukung, sekaligus upaya pemulihan ekosistem, pihak Balai TNGR akan menutup pendakian Gunung Rinjani, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023 hingga 31 Maret 2023. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi NTB, bakal ditutup mulai 1 Januari 2023. Penutupan pendakian tersebut, tertuang dalam pengumuman nomor: PG.29/T.38/TWKSA/12/2022 tentang penutupan destinasi wisata alam Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedy Asriady dalam keterangannya mengatakan bahwa penutupan pendakian Gunung Rinjani, termasuk dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan TNGR.

“Dan kita memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG stasiun Klimatologi kelas 1 Mataram, bahwa sedang terjadi curah hujan tinggi yang berpotensi angin kencang, hujan lebat, serta banjir di pulau Lombok,” ujarnya, Rabu (28/12).

Menurut Dedy penutupan ini berlaku untuk semua jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. Meliputi jalur pendakian Senaru dan Torean di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kemudian penutupan juga berlaku di tiga jalur pendakian yang ada diwilayah Kabupaten Lombok Timur, seperti jalur Sembalun, jalur Timbanuh dan Tetebatu.

Selain itu, penutupan juga dilakukan di jalur pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah. “Seluruh pintu pendakian ke Gunung Rinjani ditutup, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023 hingga 31 Maret 2023. Namun pendaki masih bisa tahun baruan di puncak Rinjani,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ditaksir Rugikan Negara Rp 29,9 Miliar, Kejati Kantongi 2 Calon Tersangka KUR Fiktif

Untuk itu, bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan pendakian pada 31 Desember 2022, diwajibkan untuk segara melakukan cek out maksimal pada 3 Januari 2023 dimasing-masing pintu pendakian.

Sementara untuk beberapa destinasi wisata non pendakian yang telah ditutup lebih awal pada 8 Oktober 2022 lalu, dan akan kembali dibuka pada 31 Maret 2023 mendatang. Diantaranya destinasi wisata Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur Lombok Timur.

Kemudian Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela Lombok Timur; Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kecamatan Sembalun Lombok Timur, dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan Lombok Utara.

“Tapi tidak semua destinasi wisata dilakukan penutupan. Masih ada beberapa alternatif destinasi wisata alam non pendakian lainnya yang bisa dikunjungi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani,” terangnya.

Dedy menyebutkan destinasi wisata non pendakinan yang tidak dilakukan penutupan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, antara lain destinasi wisata Otak Kokog Joben, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur; Joben Eco Park (JEP), Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur; Telaga Biru, Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur; dan Treng Wilis, Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur.

Baca Juga :  Pemprov Cermati Dampak Tarif Baru Retribusi Masuk Gili

Kemudian, destinasi wisata Ulam-ulem, Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur; Gunung Kukus, Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur; Tangkok Adeng, Desa Lenek Duren, Kecamatan Lenek, Lombok Timur.

Berikutnya Bukit Malang, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba Lombok Timur; Savana Propok, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur; Sebau, Desa Sapit, Kecamatan Suela, Lombok Timur; Bukit Gedong, Dasa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur; Jalur Sepeda, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun Lombok Timur; dan Jalur Sepeda Bomong Bike Park, Desa Aikprapa, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur.

Terpisah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dwi Pangestu menambahkan bahwa penutupan pendakian Gunung Rinjani murni karena cuaca. “Mengingatkan kembali pada semua yang akan melakukan pendakian agar lebih berhati-hati,” tambahnya.

Bagi pendaki yang akan melakukan pendakian sebelum Gunung Rinjani ditutup, agar selalu mempersiapkan perlengkapan dan makanan lebih, serta memperhitungkan dengan baik rencana pendakian ke Gunung Rinjani. “Jika kondisi cuaca memang kurang memungkinkan, agar segera membatalkan atau segera turun,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda