Penataan Taman Selong Undang Polemik

SELONG—Taman Kota Selong belakangan ini memiliki pemandangan berbeda dari sebelumnya. Tepat di lokasi tempat berjualan para Pedagang Kaki Lima (PKL) dibangun tembok pembatas.

Terhadap proyek penembokan ini, banyak pihak yang menilai miring. Penilaian itu terutama dating dari kalangan PKL sendiri. “Ini sama artinya dengan melarang kita berjualan di tempat ini,” kata Hamdah, salah seorang PKL Taman Selong, Minggu (10/7).

Proyek penembokan, jelasnya, secraa tidak langsung mengusir pedagang dari lokasi tempat biasa berjualan. Dengan adanya tembok tersebut, praktis akan menutupi pemandangan para pembeli.

Pedagang lainnya, Kudsi juga mengeluhkan hal serupa. Katanya, proyek penembokan akan berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang. Jika lambat laun, tidak menutup kemungkinan para PKL di Taman Selong bangkrut dan gulung tikar akibat sepi pembeli.

Baca Juga :  Bangunan Taman Budaya Terbakar

“Apa pemerintah mau melihat kita menjadi maling kalau seperti ini,” protesnya.

Keluhan yang disampaikan para pedagang rupanya disambut oleh kalangan aktivis di daerah ini. Pembelaan salah satunya datang dari aktivis Aliansi Pemuda untuk Transparansi (APT), Muhyi Abidin. Ia menduga proyek tersebut tidak melalui pross trender. Alih-alih ditender, pekerjaan itu justru dikerjakan oleh salah seorang oknum PNS.

“Dari sisi aturan, seharusnya pekerjaan itu tidak boleh ditangani oleh PNS, melainkan harus dipihakketigakan,” ungkapnya.

Pengerjaan proyek oleh oknum PNS, terangnya, secara sengaja telah berani menyalahgunakan jabatan. Lantaran itu, ia mendesak agar Kejaksaan setempat memelototi kasu tersebut.

Baca Juga :  Kondisi Taman Kota Mataram Semakin Memprihatinkan

Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Tata Kota Lombok Timur, Kudsi, tidak bergeming sedikit pun dengan protes tersebut. Penembokan yang dilakukan disebut sebagai upaya penataan terhadap Taman Selong yang kondisinya sudah mulai kian semerawut.

“Silahkan dikomplain. Ini demi kebaikan bersama agar wajah Kota Selong tetap terlihat lebih menawan,” ungkapnya.

Alih-alih gentar dengan dengan protes yang muncul, Kudsi pun menegaskan, pihaknya telah berencana merelokasi para pedagang. Ini mengingat keberadaan Taman Selong adalah taman kota tertua di NTB yang belakangan perwajahannya kalah tertinggal dengan taman-taman lain yang muncul di kabupaten kota lainnya. (cr-adi)

Komentar Anda