MATARAM – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sudah resmi ditahan KPK karena tersandung kasus korupsi e – KTP.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar NTB yakin penahanan Setya Novanto tersebut tidak akan berpengaruh terhadap dukungan DPP Partai Golkar kepada paket Suhaili FT – M Amin di pilkada NTB 2018. ” Dukungan Golkar kepada paket Suhaili-Amin sudah final kok” kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar NTB Hasan Massat selaku humas pemenangan paket Suhaili-Amin kepada Radar Lombok Senin kemarin (20/11).
Ia menegaskan, paket Suhaili-Amin sudah mengantongi SK dukungan Partai Golkar. Sehingga pihaknya lebih memilih fokus dan konsentrasi untuk persiapan deklarasi pencalonan paket Suhaili-Amin di pilkada NTB. Deklarasi direncanakan pada akhir November atau awal Desember mendatang. ” Persiapan deklarasi terus kita lakukan,” ucap pentolan LSM tersebut.
Terkait ada wacana Munaslub untuk menggantikan Setya Novanto sebagai ketua umum, Hasan Massat kembali menegaskan bahwa ada atau tidak Munaslub  tidak akan mempengaruhi dukungan Partai Golkar kepada paket Suhaili – Amin. Jika pun dilangsungkan munaslub maka bukan untuk melakukan koreksi terhadap kebijakanyang sudah diputuskan DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto sebagai ketua umum dan Idrus Marham sebagai sekretaris jenderal.
Namun, Munaslub tersebut lebih kepada pemenuhan konsolidasi dan koordinasi Partai Golkar dalam rangka persiapan menghadapi pilkada serentak 2018, pemilu legislatif dan pemilu presiden.
” Jadi munaslub bukan untuk koreksi kebijakan yang sudah diambil,” tegasnya.
Disinggung sikap Partai Golkar NTB terkait wacana munaslub itu, ia mengatakan, pihaknya masih terus melihat dan mencermati dinamika politik yang sedang berlangsung di DPP Partai Golkar paska penahanan Setya Novanto oleh KPK.
” Belum ada sikap apapun. Kita terus memantau dan mencermati dinamika politik yang ada,” terangnya.
Sementara itu, pengamat politik Dr Kadri menilai, jika benar – benar dilaksanakan munaslub untuk menggantikan Setya Novanto dari jabatan ketua umum, sangat mungkin juga bakal berpengaruh terhadap dukungan Partai Golkar kepada paket Suhaili – Amin di pilkada NTB. Menurutnya, berubah atau tidak dukungan ke Suhaili – Amin sangat tergantung juga dari kecermatan dan kepiawaian Suhaili sebagai ketua DPD Partai Golkar NTB sekaligus pemilik suara di munaslub untuk membaca bandul politik yang sedang berlangsung di DPP Partai Golkar.
Suhaili bisa saja memberikan dukungan suara kepada faksi atau kubu di internal DPP Partai Golkar yang memiliki kans atau potensi paling kuat untuk menakhodai partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun sebaliknya juga, jika kubu atau faksi yang didukung kalah di munaslub, sangat mungkin arah dukungan di pilkada NTB bakal ditinjau kembali oleh nakhoda baru Golkar.” Kalau kubu yang didukung menang di munaslub, dukungan Golkar kepada Suhaili dipastikan aman,” pungkasnya.(yan)