Pemprov Telusuri PMI Lotim Tewas di Malaysia

Hassanudin (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin akan menelusuri kasus dugaan tewasnya seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Gafur (30), yang tertembak di Malaysia.

Korban dilaporkan tewas dengan sejumlah peluru bersarang di tubuhnya. Korban ditemukan di kebun kelapa sawit di wilayah Simpang Ngu Miri, Malaysia Timur, Senin, 29 Juli 2024.

“Saya perdalam dengan informasi yang ada tersebut, sehingga kita bisa mengambil langkah nyata. Dalam arti kata, informasi itu kebenarannya harus kita dapatkan,” kata Hassanudin saat dikonfirmasi di Mataram, Jumat (2/8).

Pemerintah perlu mengulik kasus ini lebih jauh melalui jalur dan ketentuan yang ada di Malaysia, mulai dari mengumpulkan informasi dari pihak keluarga terkait, bagaimana kronologis keberangakatan PMI asal Lombok Timur itu ke Malaysia.

Selanjutnya informasi itu sebagai bahan untuk berkoordinasi dengan pihak terkait. Termasuk berkoordimasi dengan lintas sektoral untuk menentukan kebenaran dan langkah-langkah yang yang bisa diambil untuk penanganan kasus ini.

Dalam hal ini pemerintah ingin hak-hak warga negara di NTB harus terpenuhi. “Nanti dari data-data tersebut kita serahkan kepada institusi yang berwenang,” ucapnya.

Baca Juga :  Bejat, Ayah Perkosa Anak Kandung

Untuk pemulangan jenazah sedang dikoordinasikan dengan sejumlah pihak terkait. Semua proses pemulangan akan diurus pemerintah. “Sesuai dengan perlindungan warga negara,” ujarnya.

Hassanudin berharap dengan adanya kasus ini, bisa menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat luas, bahwa untuk pemberangkatan PMI ke luar negeri, ada mekanisme yang mengatur.

Dengan pemberangkatan prosedural, PMI yang ada diluar negeri bisa mendapatkan hak-hak dan perlindungannya dari pemerintah.

Namun demikian manakala masyarakat ini berangkat tidak melalui proses yang benar alias unprosedural. Tentu penanganannya diluar negeri tidak semulus dengan PMI yang berangkat secara legal.

“Saya mohon dukungan dari media kalau ada informasi yang berkembang yang memberikan data terkait sehongga kita bisa mengambil langkah,” katanya.

“Tolong juga disosialisasikan kepada keluarga kita kalau berpergian ke luar negeri dalam rangka mencari kerja, sekolah jalurnya sudah dibuka secara resmi dan bisa kita fasilitasi,” sambung Hassanudin.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi membenarkan ada warga asal Lombok Timur yang meninggal tertembak di Simpang Ngu Miri, Malaysia Timur.

Baca Juga :  Ditolak Organda, Trayek Kayangan - Mandalika Dihentikan

Dari informasi yang diterima, kejadian ini berawal saat sawit hasil panen korban sering dicuri. Dimana pada hari kejadian terjadi perkelahian. Pelaku yang mencuri sawit, kemudian lari dan dikejar oleh korban. Namun berselang beberapa lama kemudian pelaku kembali datang bersama kawanannya. “Tapi karena ini diluar negeri, kita tunggu informasi resmi dari kedutaan,” ucapnya.

Aryadi menduga korban yang meninggal di Malaysia ini berangkat secara non prosedural. Korban sendiri sudah lama bekerja di Kawasan Perkebunan Sawit di Malaysia. “Tapi saya tanya kemarin dia belum nemu datanya. Tapi dia sering kesana (Malaysia, red) memang,” ujarnya.

Pemprov kata Aryadi, masih menunggu informasi secara resmi dari pemerintah pusat. Karena peristiwa ini terjadi di luar negeri, apalagi ada indikasi kejahatan dalam kejadian yang menimpa pria 30 tahun tersebut.

Pemerintah berupaya untuk memulangkan jenazah GO ke Tanah Air. Tapi setelah proses penyelidikan selesai di Malaysia. “Siapapun dia, apapun berangkatnya itu wajib. Kalau kita memang harus dipulangkan. Nanti prosedur siapa yang memberangkatkan, bagaimana nanti kita usut,” pungkasnya. (rat)

Komentar Anda