Pemprov NTB Luncurkan Bakti Stunting di Lobar

STUNTING: Kick-off bakti stunting Pemprov NTB yang digelar di Posyandu Mawar Desa Perampuan Kecamatan Labuapi. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Pemerintah Provinsi NTB meluncurkan gerakan Bakti Stunting di Posyandu Mawar Desa Perampuan Kecamatan Labuapi kemarin. Hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah, Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun, Wakil Bupati Lombok Tengah HM. Nursiah, Ketua TP PKK NTB Hj Niken Zulkiflimansyah, Ketua DWP NTB, Ketua DWP Lombok Barat, perwakilan kabupaten/kota se-NTB, dan undangan lainnya. Kegiatan ini mengambil tema “Tuntaskan Stunting melalui Pemberian Protein Hewani (Telur)”.  Peluncuran ditandai dengan pemukulan kentongan.

Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah mengatakan kegiatan peluncuran ini menjadi salah satu langkah Pemprov NTB dalam upaya percepatan penurunan stunting di NTB. Ia menyampaikan bahwa salah satu langkah untuk mencegah stunting adalah melalui pemberian protein hewani berupa telur kepada balita yang masuk dalam kelompok sasaran stunting. Intervensi berupa pemberian telur sebanyak 2 butir setiap hari selama 90 hari menjadi penting untuk mencegah stunting pada balita. “Kami berharap dengan gerakan ini percepatan penurunan stunting di NTB dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur juga memuji sumbangan telur dari siswa siswi SMA Kediri dan Labuapi Lombok Barat. Hal ini menjadi bentuk kepedulian para siswa terhadap stunting. Hal ini menjadi sangat penting karena sejak dini para siswa sudah memiliki semangat kepedulian terhadap masalah stunting yang menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat.

Baca Juga :  Lobar Minta Penjualan Aset RPH Loang Baloq Diusut Tuntas

Sementara itu kepala BKKBN NTB Lalu Makripudin memberikan apresiasi atas gerakan gotong-royong bakti stunting yang sudah diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi NTB ini.” Kami dari BKKBN Provinsi NTB ikut mensupport dan ikut terlibat dalam Bakti Stunting ini,” katanya.

Bentuk keterlibatan BKKBN dalam Bakti Stunting ini, BKKBN akan menerjunkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/ Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang ada di lapangan untuk mengawal kegiatan ini. Karena banyak kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak sampai kepada masyarakat yang menjadi sasaran dari kegiatan tersebut. “Kami akan kawal oleh semua PLKB kita yang ada di desa,” ungkapnya.

Sehingga masyarakat yang menjadi sasaran dari program pemberian bantuan protein hewani dengan pemberian telur betul-betul menerima bantuan tersebut, dan di konsumsi oleh bayi atau anak yang menderita stunting.

Program yang kedua, BKKBN juga akan menerjunkan tim pendamping keluarga dimana di masing-masing desa di NTB ada tiga orang, pendamping desa ini akan diminta untuk mengawal bantuan telur sehingga bantuan betul-betul sampai.”Kami ingin pastikan bantuan yang diberikan betul-betul sampai dan dimakan oleh balita kita, kalau mereka bisa makan telur mereka tidak akan stunting,” katanya.

Sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan, minimal selama tiga bulan anak yang stunting harus aktif diberikan konsumsi telur, kalau kurang dari tiga tidak akan bisa berhasil.”Jadi kalau bisa pemberian dilakukan selama enam bulan,” harapnya.

Baca Juga :  Untungkan Hotel Tertentu, Festival Senggigi Disorot Dewan

Sementara itu Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun meminta semua warga untuk saling peduli dan saling bantu dalam upaya percepatan penurunan stunting. Menurutnya rasa saling bantu dan saling peduli pada sesama ini akan memudahkan langkah dan gerak penurunan stunting. Ia mengatakan bahwa semangat tersebut selaras dengan semangat gotong-royong yang sudah menjadi mengakar dalam kehidupan bangsa Indonesia. “ Mari kita tumbuhkan dan kuatkan kembali semangat saling peduli dan saling bantu tersebut agar upaya percepatan penurunan stunting di Lombok Barat dapat berjalan cepat dan target satu digit di 2024 dapat terwujud,” ungkapnya.

Menurut Sumiatun, percepatan penurunan stunting ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah yang telah tertuang dalam RPJMN 2020-2024. Karenanya ia mengajak dan meminta semua pihak untuk bersama sama dan berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa hal seperti memberikan tablet penambah darah bagi remaja, mengajak ibu hamil rutin untuk kontrol atau periksa kehamilan di Puskesmas, memberi ASI ekslusif untuk bayi, memberikan makanan yang kaya protein hewani dan menjaga kebersihan serta sanitasi yang ada di lingkungan sekitar.(ami)

Komentar Anda