Pemkot Waspadai Inflasi Akhir Tahun

OP : Operasi Pasar (OP) dilakukan oleh Pemkot bersama Bulog untuk menekan harga pasar sebagaimana yang dilakukan beberapa waktu lalu (Dok/Radar Lombok)

MATARAM– Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Mataram mewaspadai terjadinya infalasi di akhir tahun 2016. Bulan Desember nanti bertepatan dengan bulan maulid nabi.

Angggota TPID Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan, berdasarkan hasil pantauan tim TPID, pada akhir tahun ini seperti biasa akan terjadi lonjakan harga beberapa kebutuhan pokok (Sembako) karena dipengaruhi oleh pergantian tahun dan kondisi cuaca.” Mulai sekarang kita sudah siapkan untuk antisipasi,” kata Martawang kemarin (18/11).

Salah satu caranya, TPID dan Diskoperindag intens melakukan koordinasi dengan Bulog Divre NTB untuk melaksanakan operasi pasar (OP) yang menjual gula dan beras di beberapa titik dengan harga di bawah harga pasar.” Bulog sudah sejak lama melakukan operasi pasar,” tegasnya.

Kalau dilakukan perbandingan laju inflasi pada bulan Oktober sampai Desember 2015 dengan tahun 2016 sebagaimana data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, tahun 2015 laju inflasi bulan terakhir 1,7 persen,

sedangkan pada tahun 2016 laju inflasi Oktober sampai Desember 2,87 persen.” Pada oktober kemarin Mataram inflasi 0,4 persen,” ungkapnya.

Baca Juga :  Angka Inflasi masih Rendah

Untuk antisipasi tidak keluarnya beberapa bahan pokok di akhir tahun nanti karena biasanya masyarakat atau petani mengejar harga yang lebih tinggi, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengawasi dan memantau arus pengiriman barang. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan barang di Mataram. Jangan sampai hanya karena di daerah luar harga bagus, lalu Sembako yang sudah tersedia di Mataram dikirim keluar. Hal-hal seperti ini yang perlu diantisipasi.

Kasus yang terjadi beberapa waktu lalu, petani Lombok memilih menjual hasil panen mereka seperti Cabai dan lain-lain keluar daerah, karena harga diluar daerah lebih mahal.

Terpisah, pengamat ekonomi yang juga anggota tim TPID dari kalangan akademisi Dr. Iwan Harsono mengatakan, pada tahun 2016 ini kondisi inflasi Mataram cukup terjaga dengan baik. Sebab dari 10 bulan pemantauan yang sudah dilakukan sebanyak 6 kali Pemkot Mataram mengalami deflasi dan 4 kali mengalami inflasi." Deflasi kita lebih banyak ketimbang inflasi,” katanya.

Baca Juga :  Kenaikan Tarif Listrik Dongkrak Inflasi NTB

Ia menjelaskan, kondisi inflasi kadang dibutuhkan dalam sebuah kota untuk memastikan roda perekonomian berjalan, sebab dengan terjadinya inflasi agar bisa meningkatkan angka produksi ketika harga sedang tinggi. Namun ketika terjadi deflasi justru ekonomi tidak bergerak karena beberapa produsen pasti akan melakukan pengurangan produksi sebab barang  yang diproduksi tidak bisa terjual karena stok barang masih tersedia dengan harga yang lebih murah.” Inflasi ini bukan untuk dihindari, tetapi  harus dipantau,” tegasnya.

Pemantauan tersebut berkaitan dengan kapan dan bulan apa harus terjadi inflasi dan kapan semestinya terjadi deflasi. Jelang akhir tahun pihaknya memastikan akan terjadi inflasi karena kebutuhan masyarakat pasti meningkat apalagi ada perayaan maulid, natal dan tahun baru.” Ketika inflasi, pastikan semua barang kebutuhan tersedia agar inflasi tidak terlalu tinggi untuk pengendalian,” jelasnya.(ami)

Komentar Anda