Pemkot Pelajari Penyebab Banjir

BANJIR: Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana langsung turun ke lokasi banjir di Mapak Indah kemarin. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM-Wakil Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana turun langsung memantau daerah banjir di Lingkungan Mapak Indah, Mapak Belatung dan Kopajali di Kecamatan Ampenan kemarin. Ia  turun langsung ke lokasi banjir untuk mengetahui pemicunya.

Mohan datang ke lokasi menggunakan sepeda motor DR 3333 MR. Mohan lantas masuk ke pemukiman warga di Mapak Indah. Ia juga mengunjungi gedung SDN 45 Mataram dimana proses belajar-mengajarnya masih diliburkan menyusul terjadinya banjir. “ Kita akan kaji, saya turun langsung. Baru temukan ada saluran yang tersumbat yang sedang dalam tahap normalisasi, kita dukung untuk logistik sementara terlebih dahulu,” katanya kepada Radar Lombok kemarin.

[postingan number=3 tag=”banjir”]

Baca Juga :  Warga Minta Kejelasan Penanganan Pasca Banjir

Normalisasi beberapa saluran dilakukan untuk mencegah banjir susulan di jalan lingkar selatan. Kemarin Mohan berbincang dengan warga, menyerap aspirasi mereka terkait penanganan banjir.

Seperti diketahui di dalam Perda RTRW Kota Mataram Nomor 12 tahun 2011, lingkar selatan ditetapkan sebagai daerah resapan air. Namun sejak dua tahun terakhir kawasan ini menjadi langganan banjir lantaran banyaknya bangunan yang tumbuh.

Saat ditanya apa langkah Pemkot kedepan untuk mengatasi banjir, Mohan menyampaikan bahwa hal ini akan menjadi bahan kajian dalam revisi Perda RTRW. Selain itu banjir juga dipicu oleh cuaca ekstrim. “ Kita cari titik persoalan, kenapa bisa terjadi banjir.  Ini jadi pertimbangan penting dalam revisi Perda RTRW tahun ini,” pungkasnya.

Baca Juga :  Banjir Terjang Puluhan Hektar Lahan Pertanian

Masyarakat setempat masih dihantui  air kiriman. Warga setempat nampak melakukan pengerukan secara sederhana pada saluran yang tersumbat menuju sungai.

Sementara itu Camat Sekarbela Hariadi mengatakan, dari data jumlah banjir yang sudah terdata ada tiga lingkungan yang terdampak yakni Mapak Indah, Mapak Belatung dan Kopajali. Dari data semuanya, ada 525 rumah terendam banjir. Bantuan logistik telah disalurkan. “ Sudah terdata yang terendam saja, belum dihitung kerugiannya,” katanya.

Untuk rumah-rumah warga yang rusak, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram. Air sudah mulai surut, sejak dibobol beberapa saluran yang tersumbat akibat pengecoran permanen.(dir)

Komentar Anda