MATARAM– Pemkot Mataram diwakili oleh Wakil Walikota H. Mohan Roliskana memediasi pihak hotel Aston Inn dan umat Hindu yang menolak pemanfaatan lahan Pura Dalem Karang Jangkong sebagai areal hotel kemarin.
Dalam mediasi ini, Wawali melihat langsung kandisi lahan pura. Dalam pertemuan ini warga meminta lahan parkir yang ada di timur pura atau yang ada di belakang lesehan diratakan dengan dasar parkir yang sebelumnya. Menurut mereka, ketinggian lokasi parkir menyalahi nilai karena lahan parkir lebih tinggi dari lahan dasar bangunan pura.” Ini kami minta agar dibongkar dan dibuat rata,” ungkap Dharma, perwakilan umat Hindu.
Lahan parkir yang lebih tinggi juga akan menyebabkan banjir karena air otomatis akan mengalir ke bawah, sedangkan resapan paping blok tidak bagus dan akan menyebabkan genangan.
Warga juga meminta pihak hotel agar menutup bagian jendela hotel yang mengarah ke pura.” Ini kami minta ditutup mati, jendelanya tidak bisa dibuka,” tegasnya.
Permintaan warga siap dilaksanakan oleh manajemen Aston Inn. Bahkan dalam waktu dekat akan dilakukan pembongkaran paping yang sudah dipasang.” Saya siap untuk bongkar yang penting ada yang kawal,” ungkap manajemen hotel.
Jangan sampai ketika pekerja Aston sedang karja nanti malah ada masalah lagi. Makanya pihak Aston butuh kepastian tidak ada masalah lagi.
Mendengar semua keluhan dan jawaban, Mohan mengimbau agar permasalahan ini diselesaikan dengan baik. Pihak Aston sudah siap melaksanakan apa yang diminta warga. Terkait dengan permasalahan yang ada di internal umat Hindu, diminta diselesaikan secara internal juga.” Mudahan tidak ada lagi gejolak, kalau internal silahkan diselesaikan di internal,” ungkap Mohan.
Wawali meminta umat Hindu mencabut semua spanduk penolakan yang banyak dipasang. Mohan menambahkan, hasil kesepakatan tidak perlu tertulis. Yang penting hasil pertemuan ini jadi kesepakatan bersama untuk menciptakan Mataram yang aman damai dan tentram.(ami)
