Pemkab Tawarkan Investor Kelola Suranadi

SURANADI : Taman Suranadi di Desa Suranadi Kecamatan Narmada. Pemkab menawarkan investor untuk mengelola taman ini (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK )

GIRI MENANG – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menawarkan pihak ketiga untuk mengelola kawasan wisata Taman Suranadi di Kecamatan Narmada. Yang terpenting adalah investor serius mengelola objek wisata ini. Selama ini banyak investor yang menyatakan ketertarikannya mengelola Taman Suranadi, namun kebanyakan tidak serius. Terbukti dengan tidak adanya tindaklanjut. Pemkab menginginkan investor yang benar-benar serius mengelola Taman Suranadi. Saat ini kondisi Taman Suranadi memprihatinkan.” Kami bukan membiarkan hotel di Suranadi itu mangkrak. Bahkan kami sudah berusaha menarik investor masuk. Sebanyak 7 investor menawarkan diri dan telah mengekspos rencana mereka. Tapi, sekarang mereka hilang tidak ada informasinya,” ungkap Sekretaris Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Lombok Barat Fauzan Husniadi kepada Radar Lombok, Jumat (2/9).

Ketujuh investor itu katanya, masuk secara berturut-turut sejak tahun 2012 hingga 2015. Ia tidak tau kenapa investor menghilang. Padahal Pemkab menjanjikan kemudahan berinvestasi terutama soal kemudahan perizinan. Pemkab sendiri menawarkan investor merombak ulang dan merapikan taman. “ Kami tidak mempersulit sama sekali. Kami hanya terlibat di segi ornamennya saja,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mata Air Tuhan di Taman Suranadi

Dalam kerjasama itu, Pemkab akan memberikan saham antara Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar karena itu termasuk aset daerah. Disamping itu, Pemkab mengingingkan keterlibatan dalam managemen. Sedangkan, bagaimana proses pengelolaan Pemkab menyerahkan sepenuhnya ke investor. Kemudian, pembagian hasil pengelolaan itu bisa dilihat berapa persen investasi daerah. “Itu hanya sebagai bentuk pengawasan saja. Kalau pengelolaan sepenuhnya kepada investor ,” tambahnya.

Sebelumnya Taman Suranadi juga dipihak ketigakan. Berhubung kontrak kerja telah habis sejak tahun 2012 lalu, maka bangunan-bangunan yang ada tidak terurus. Pada waktu penyerahan bangunan, Pemkab menerima bangunan itu dalam keadaan rusak seperti sekarang. “Tidak benar bangunan tidak dirawat ketika diserahkan ke Pemkab. Hanya bangunan sudah diterima begitu,” tegasnya.

Terkait adanya rencana PT Tripat akan mengambil alih pengelolaan diakuinya namun pihak Pemkab lebih setuju pengelolaan langsung pihak ketiga. Sebab, itu bangunan hotel harus orang-orang berkompeten mengelolanya. Kemudian, jika investor sudah berhasil membangun hotel. Bagaimana nasib karyawan sekarang ? pihaknya sendiri telah mengusulkan supaya itu tetap menjadi karyawan. “Yang jelas kita masih membuka peluang bagi investor yang berminat mengelolanya,” pintanya.

Baca Juga :  Mata Air Tuhan di Taman Suranadi

Ditambahkan, pada tahun ini Pemkab berencana akan merapikan bangunan yang ada supaya tidak memakan korban dilokasi bangunan dan kawasan kolam.

Sementara itu anggota Komisi II DPRD Lombok Barat, Indra Jaya Usman meyayangkan investor sampai sekarang belum ada yang berkomitmen. Padahal Pemkab telah terbuka memberikan peluang seluas-luasnya. Apalagi, situasi di lokasi Suranadi cukup menarik diatas lahan 2 hektar. Bahkan, rencana konsep diserahkan langsung ke investor sendiri. “Sampai sekarang Pemkab masih buka peluang. Itu dimanfaatkan investor yang serius,” tanggapnya.(flo)

Komentar Anda