Pemkab Lotim Siapkan Rp 2 Miliar untuk Operasi Pemisahan Inaya dan Anaya

TUNGGU OPERASI: Bayi kembar siam Inaya dan Anaya tengah menunggu jadwal operasi pemisahan yang direncanakan dilakukan di RSUD dr Soedjono,Selong. (dok)

SELONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 2 miliar lebih untuk membantu biaya operasi bayi kembar siam, Inaya dan Anaya, asal Desa Jurit Kecamatan Pringgasela.

Namun operasi sendiri masih belum bisa dipastikan kapan bisa dilaksanakan mengingat kondisi masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Namun Bupati Lotim HM. Sukiman Azmy mengingingkan agar operasi ini bisa dilakukan Agustus ini agar bertepatan dengan momentum HUT RI ke 75 sehingga bisa menjadi kado istimewa bagi Lombok Timur. “Kalau saya berharap operasinya itu bisa di Agustus ini. Sementara tim dokter yang menangani minta awal 2021 mendatang. Makanya kita masih terus menunggu seperti apa kepastian lebih lanjut,” kata Sukiman belum lama ini.

Sukiman meminta operasi ini jangan terus ditunda-tunda. Terlebih lagi, Inaya dan Anaya semakin beranjak besar. Sehingga jangan sampai nantinya akan berdampak buruk bagi bayi tersebut.Instansi terkait pun seperti Dikes dan RSUD Selong untuk lebih intens menjalin koordinasi dengan tim dokter yang akan di datangkan dari Surabaya. Kalau memang memungkinkan untuk bisa dioperasi secepatnya, maka tidak perlu harus diundur sampai 2021 mendatang. “Kita minta Kepala Dikes dan Dirut RSUD Selong untuk lobi kembali ke (RSUD dr Soetomo) Surabaya,” ungkap Sukiman.

Berkaitan dengan biaya operasi lanjut Sukiman, semuanya telah disiapkan oleh Pemkab Lotim. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 2 miliar. Itu merupakan estimasi biaya maksimal dari sebelumnya diperkirakan sekitar Rp 1,5 miliar yang
dihabiskan.”APBD siap untuk menanggulangi biaya operasi. Termasuk juga dari bantuan dari instansi lainnya yang ada di Lotim seperti Baznas Lotim,’’ imbuh Sukiman.

Biaya operasi memang besar. Namun jika semua itu ditanggulangi secara bersama-sama sebesar apapun biaya yang dibutuhkan pasti akan tercukupi. Terlebih lagi kondisi bayi kembar siam ini memang membutuhkan perhatian dari pemerintah. Namun bukan hanya pemerintah, tapi banyak di luar itu, juga punya perhatian yang sama. “Yang lainnya juga tel-
ah banyak yang ikut urunan untuk bantuk. Termasuk para ASN, masyarakat dan juga rekan-rekan media semua sudah berkiprah sesuai kemampuan masing-masing,” tutup Sukiman.

Diketahui, bayi kembar siam Inaya dan Anaya sejak lahir dalam kondisi badan dempet dan punya satu organ hati. Usianya sudah menginjak satu tahun lebih. Bayi kembar berjenis kelamin perempuan ini dari keluarga tidak mampu. Operasi sendiri direncanakan sejak beberapa waktu lalu, namun terus molor.

Sebelumnya, Direktur RSUD dr Raden Soedjono Selong, dr Tantowi Jauhari menjelaskan, Pemkab Lombok Timur siap membantu biaya operasinya. Sejumlah OPD terkait di lingkup Pemkab Lombok Timur telah berkoordinasi untuk urunan menanggulangi biaya operasi ini. Kemudian donasi dari Rumah 
Kemudian donasi dari Rumah Anak Yatim dan Baznas Lombok Timur.
‘’Paling cepat bisa dioperasi awal tahun 2021. Untuk anggaranya, minimal Rp 1,5 miliar. Itu di luar insidental. Tapi maksimalnya bisa sampai Rp 1,9 miliar,’’ terang Tantowi.

Kedua bayi yang akan dioperasi ini juga punya persyaratan. Beratnya di atas lima kilogram, begitu juga dengan usianya juga.
Operasi sendiri diupayakan akan dilaksanakan di RSUD Selong. Berbagai kelengkapan pun telah mulai dipersiapkan agar memenuhi standar. Baik itu ruangan, SDM maupun peralatan. Semua pesyaratan itu sudah bisa dipenuhi rumah sakit.  ‘’Tim dokter operasi nantinya akan didatangkan dari RSUD dr Soetomo Surabaya. Tapi karena kendala Covid-19, sehingga belum bisa untuk didatangkan,’’ ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, dr Hasbi Santoso berujar untuk pelaksanaan operasi pemisahan, masih terkendala kondisi pandemi corona. Tim dokter ahli yang akan menangani operasi bayi kembar siam ini belum bisa didatangkan karena situasi yang tidak mungkinkan. Operasi sendiri nantinya akan melibatkan 40 tenaga dokter. Enam di antaranya merupakan dokter spesialis yang akan didatangkan dari Surabaya. ‘’Dokter ahli ini terdiri dari dokter ahli bedah, ahli syaraf anak, dan jantung. Secara keseluruhan ada 40 orang tim dokter yang akan menangani,’’ bebernya.

Berapa besar peluang keselamatan bayi kembar ini setelah dioperasi? Hasbi berkeyakinan harapan hidup keduanya sangat besar. Keyakinan Hasbi ini diketahui setelah melalui proses kajian tim dokter.
Apalagi, kedua bayi ini telah memenuhi syarat untuk dioperasi. Baik itu dari segi usia maupun yang lainnya. Untuk organ tubuh bagian dalamnya, hanya organ hatinya saja yang satu. Sedangkan organ jantungnya berbeda.
‘’Inaya dan Anaya masing-masing punya jantung. Cuma hatinya satu. Tapi kalau hati meskipun kita sudah dewasa, kalau dipotong tetap bisa tumbuh lagi. Kita berharap mudah-mudahan bisa segera dioperasi,‘’ tutupnya. (lie)

Komentar Anda