Pemkab Lotim Kawal Proyek SPAM untuk Air Bersih Warga Selatan

Tinjau : Sekda Lombok Timur HM. Juaini Taofik bersama dengan sejumlah pihak terkait saat turun langsung memantau dan melihat langsung sumber mata air ke Tibu Krodet Sungai Benteng-Maronggek berada Dusun Sampet, Kembang Kuning, Kecamatan Sikur. (M. Gazali)

SELONG –  Pemkab Lombok Timur serius mengawal proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di wilayah selatan Lombok Timur. Pemda akan mengantisipasi proyek ini menimbulkan konflik kepentingan di tengah masyarakat. Terlebih lagi Bupati HM. Sukiman Azmy menyatakan kalau proyek SPAM ini harus dikerjakan sampai tuntas meski menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Guna memuluskan proyek SPAM ini Sekda Lombok Timur bersama sejumlah pihak terkait turun langsung memantau dan melihat mata air Tibu Krodet Sungai Benteng-Maronggek berada  Dusun Sampet, Kembang Kuning Kecamatan Sikur. Mata air ini direncanakan akan dijadikan sebagai mata air alternatif setelah sebelumnya rencana pengambilan di dua mata air di desa tersebut mendapat penolakan dari warga.”Peninjauan sumber air ini salah satu upaya untuk  mempersiapkan program pengaliran air ke wilayah selatan yang menjadi prioritas. Dan mata air yang akan kita ambil ini memang minim konflik,” kata Sekda Lombok Timur HM. Juaini Taofik kemarin.

Diketahui proyek SPAM ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 110 miliar. Anggaran pengerjaan bersumber dari APBN 2023 melalui Balai Permukiman dan Prasarana Wilayah (BPPW) NTB.”Lokasinya memang  cukup jauh dengan pemukiman warga maupun saluran irigasi terdekat. Kita juga pernah mengkonfirmasi dengan pemerintah desa setempat letak lokasi sumber air yang jauh dari daerah irigasi terdekat sehingga kecil dampak konflik kepentingan dengan para petani,” terangnya.

Baca Juga :  Jabatan Lowong di Pemkab Lotim Diisi Melalui Seleksi Terbuka

Dengan adanya solusi ini diharapakan tidak akan ada lagi konflik di tengah masyarakat.  Apalagi program dari pemerintah pusat ini tak lain dengan tujuan untuk mengatasi persoalan krisis air bersih masyarakat selatan Lombok Timur yang setiap tahunnya terjadi.

Sebelumnya,  Kadis PUPR Lombok Timur Achmad Dewanto Hadi mengatakan program SPAM Pantai Selatan ini pada prinsipnya tidak boleh gagal dan tetap berjalan.  Meski pengambilan mata air di Kembang Kuning mendapatkan penolakan dari warga setempat,  Pemkab Lombok Timur tetap akan berupaya untuk mencari opsi lain mungkin akan ada  sumber mata air lain yang bisa kita ambil.

Karenanya terang Dewanto, pihaknya saat ini masih terus berupaya menjalin koordinasi dengan berbagai pihak terkait terutama dengan BPPW NTB. Koordinasi tersebut tak lain dalam upaya melakukan asesmen untuk mencari sumber mata air yang lain.” Soalnya kan sumbar mata air yang akan kita ambil, warga setempat masih menolak” ujar Dewanto.

Untuk sementara air imbuh Dewanto, mata air  yang telah dipastikan akan diambil dan akan dialirkan untuk proyek SPAM ini adalah mata air Limbung yang berada di Tete Batu.  Besaran debit air yang akan diambil dari mata air  tersebut ialah 120 liter perdetik. Dimana warga setempat juga dipastikan telah sepakat dan setuju jika mata air itu akan dialirkan untuk proyek SPAM.”Di luar dua mata air yang mendapatkan penolakan dari warga, memang ada beberapa mata air lainnya yang memungkinkan untuk kita ambil,” bebernya.

Baca Juga :  Rekrutmen Karyawan RSUD Selong Harus Transparan

Yang jelas apapun kondisi di lapangan proyek SPAM ini harus tetap berjalan dan tuntas dikerjakan. Proyek SPAM ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat ke Pemkab Lombok Timur.  Terlebih anggaran proyek SPAM ini bersumber dari APBN.” Kalau proyek SPAM ini berhasil kita laksanakan, maka cakupan air bersih kita di Lombok Timur sudah diatas 90 persen. Apalagi pemenuhan kebutuhan air bersih melalui SPAM ini sudah menjadi impian kita sejak lama. Dan ini juga  akan menyebabkan persoalan kekeringan dan krisis air bersih yang setiap tahunnya selalu terjadi terutama di wilayah Selatan Lombok Timur akan bisa tertangani,” tegas Dewanto.(lie)

Komentar Anda