Pemkab Loteng akan Bayar Utang ke SMI Mulai Tahun Depan

Taufikurrahman Puanote (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAPemkab Lombok Tengah pada tahun 2022 lalu melakukan pinjaman dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan dana sekitar Rp 200 miliar. Dana tersebut kemudian digunakan untuk melakukan perbaikan sekitar 11 ruas jalan kabupaten dengan panjang sekitar 70 km.

Dengan sudah tuntasnya pengerjaan jalan dari hutang SMI ini, kini pemkab tinggal memikirkan untuk pembayaran hutang tersebut. Mengingat mulai tahun 2024 mendatang, pemkab harus bisa membayar utang Rp 200 miliar ini. Bahkan untuk membayar itu, pemkab harus menyiapkan anggaran sekitar Rp 24 miliar per tahun untuk disetorkan ke SMI.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lombok Tengah, Taufikurrahman Puanote menerangkan, untuk pembayaran utang Pemkab kepada PT SMI yang digunakan dalam pengerjaan perbaikan infrastruktur jalan di Lombok Tengah untuk tahun ini belum bisa dilaksanakan. Di mana pemkab sebelumnya mengajukan pinjaman ke PT SMI untuk pengerjaan perbaikan infrasturktur jalan sebesar Rp 200 miliar. “Untuk pembayaran kepada PT SMI  yang melalui program PEN akan mulai dibayar pada tahun 2024 mendatang sesuai dengan perjanjian. Makanya tahun depan kita mulai bayar utang untuk perbaikan jalan ke PT SMI sebesar Rp 24 miliar per tahun untuk pembayaran pokok,” ungkap Taufikurrahman Puanote, Selasa (6/6).

Baca Juga :  Lapuk, Ruang Belajar SDN Gelogor Ambruk

Dikatakan, utang Pemkab Lombok Tengah di PT SMI diberikan tenor selama delapan tahun. “Pinjaman yang diajukan sebelumnya sebanyak Rp 200 miliar, akan tetapi yang digunakan sebesar Rp 187.084 miliar dan yang diserap sampai saat ini sebesar Rp 185.6 miliar dan itu yang akan dibayarkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Wisatawan Keluhkan Mahalnya Tiket Masuk Goa Bangkang

Selain untuk perbaikan jalan, pemkab juga harus membayar utanng di PT SMI yang sebelumnya pemda juga sudah meminjam untuk pembangunan pasar Jelojok Kecamatan Kopang. Namun dipastikan tahun ini untuk hutang di pasar Jelojok akan rampung karena sisanya hanya sekitar Rp 15 miliar. “Untuk tahun ini, utang yang untuk pembangunan pasar Jelojok yang dulu sekitar 79,6 miliar itu bisa rampung. Makanya kita lanjutkan untuk pembayaran pinjaman melalui PEN yang untuk perbaikan jalan itu pada tahun 2024 dan itu sesuai perjanjian dan untuk pinjaman untuk pembangunan jalan ini kita diberikan tenggat waktu hingga delapan tahun,” jelas Taufik. (met)

Komentar Anda