Pemkab Launching Gerakan Jubah

Pemkab Launching Gerakan Jubah
LAUNCHING : Bupati Najmul Akhyar menimbun batu fondasi salah satu rumah warga di Dusun Pensor Desa Persiapan Pensor Kecamatan Kayangan, saat launching program Jubah, kemarin. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK )

TANJUNG – Pemkab Lombok Utara melaunching program Jubah (Jumat Bedah) berlokasi di Dusun Pensor Desa Persiapan Pensor Kecamatan Kayangan sekitar pukul 09.00 Wita, Jumat (28/4).

Program yang diiniasi Pemkab ini langsung dihadiri Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, Sekda H. Suardi, para asisten, para Kepala SKPD, Pengurus Badan Zakat Nasional (BAZNAS) Lombok Utara, unsur kepolisan, pemerintah desa bersama masyarakat setempat. “Ini murni gerakan sosial yang diiniasi pemerintah daerah bersama BAZNAS, Bimbo GR 10.000, dan masyarakat. Ini akan berlangsung setiap jumat dan untuk obyektiftas sasaran tdak ada birokrasi apapun, yang terpenting mana yang paling tidak mampu akan di bedah sekaligus jumatan,” terang Bupati seusai menggelar program Jubah kepada media.

Dengan pelaksanaan ini bertujuan untuk menggerakan sosial semua elemen, karena semangat gotong royong sudah mulai luntur, dan pemerintah sekedar mengawali untuk memberikan harga bahan sedangkan tenaga sendiri dibantu oleh masyarakat. “Kita juga mengajak kepada seluruh LSM, masyarakat, termasuk juga wartawan untuk bersama-sama bergandengan,” imbunya.

Nanti SKPD akan digilirkan pada setiap jumat yang bertanggung jawab sehingga pihaknya memiliki target. Misalkan setiap jumat rata-rata 2 unit rumah bisa dibedah, dalam sebulan ada 8 unit rumah, maka dalam setahun 96 unit rumah yang bisa diperbaiki. “Kalau sekarang baru bisa satu unit, maka nanti kita harapkan bisa dua atau tiga unit setiap jumat. Dan kegiatan ini diluar program pemerintah RTLH tersebut,” terangnya

Baca Juga :  Pendekatan Persuasif ke Pedagang Petasan

Kedepan, masyarakat juga bisa ikut. Malah, masyarakat Pansor sudah mulai bergerak mengumpulkan, kalau kekurangan nanti pemerintah yang menambahkannya. Kalau semua seperti itu, maka akan banyak simpul-simpul program bedah rumah. “Jumlah warga yang masih mendapatkan RTLH itu sebanyak 11.000 yang tersisa dari 18.000, ini yang dikejar dan tidak prosedural. Karena kami melihat kondisi masyrakat yang sangat memprihatinkan seperti papuk sukri ini,” tandasnya.

Sementara, Ketua BAZNAS Lombok Utara HM. Sayuti menyatakan, dengan program Jubah yang diinisasi pemerintah daerah ini pihaknya sangat berkomitmen dengan mensuport melalui dana yang bersumber semua PNS terkumpul di BAZNAS. “Dana yang dikeluarkan dari Baznas berapa kekurangan setelah ditarik dari SKPD, tapi maksimal yang dikeluarkan Rp 5 juta. Seperti hari ini (kemarin) dari BAZNAS mengeluarkan Rp 4 juta, dan sisanya Rp 6 juta dari Seketariat Daerah,” jelasnya.

Baca Juga :  Upaya Pencurian Besi Pembatas Jalan Digagalkan

Ketua LSM Bimbo GR 10.000 Asmuni Bimbo menyampaikan, dalam memilih rumah yang dibedah pihaknya melakukan survey dn verifikasi selama dua hari, seperti halnya pada hari ini menemukan enam KK yang serupa, namun yang paling parah kondisi dari keenam adalah Inak Sukri ini. Karena, tinggal digubuk reot bersama anaknya yang kurang waras, sehingga ini yang diusulkan dengan ukuran rumah 4X5. “Akan tetapi, kami akan sesuaikan jumlah jiwa yang ada di KK tersebut, kalau Inak Sukri berdua bersama anaknya,” terangnya.

Untuk menuntaskan bedah rumah ini ditargetkan 10 hari sudah selesai dengan melibatkan masyarakat setempat dan tukang yang dibiayai dari dana terkumpul sebesar Rp 10 juta lebih. Dan dari anggaran yang terkumpul ini sudah dibelikan bahan-bahan bangunan lengkap mulai dari batako, semen, pasir, seng. Sedangkan, bagi warga yang tidak punya tanah nantinya akan bekerjasama dengan Endri Foundation. “Jenis bangunannya ful permanen seperti gerakan lainnya,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda