TANJUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara membentuk program jumat bedah rumah (Jubah). Program ini menyasar warga yang memiliki rumah tidak layak huni (RTLH) dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Utara dan Komunitas Bimbo GR 10.000. Diharapkan melalui program ini bisa menghidupkan kembali semangat gotong-royong dalam mengentaskan angka kemiskinan.

Untuk memulai program ini, Pemkab telah melaunchingnya dengan membedah rumah Papuk Sukri warga Dusun Pensor Lauq Desa Persiapan Pensor Kecamatan Kayangan, Jumat (28/4). Gerakan pertama ini diawali dari sekretariat daerah yang dihadiri Bupati H. Najmul Akhyar, Sekda H. Suardi, Asisten III Lalu Mustain, Kabag Humas H. Saprinnadi, Kabag Pemerintahan Tresnahadi, Ketua Baznas HM. Sayuti, Ketua Komunitas Bimbo GR 10.000 H. Asmuni Bimbo. Hadir juga Kepala DP2KBPMD H. Kholidi, Kepala Dikpora Suhrawardi, Kepala Bapenda H. Zulfadli, Kepala Bangkespol H. Muhammad, Sekretaris Kecamatan Kayangan Eko Sukiadin, Kapolsek Kayangan AKP Itradi, Kepala Desa dan warga setempat.   

Baca Juga :  Sumur Bor Tenaga Surya Diusulkan

“Ini murni gerakan sosial yang diiniasi pemerintah daerah bersama BAZNAS dan Bimbo GR 10.000. Ini akan berlangsung setiap jumat dan untuk obyektiftas sasaran tdak ada birokrasi apapun, yang terpenting mana warga paling tidak mampu akan di bedah sekaligus jumatan. Seperti Papuk Sukri ini,” terang Bupati.

Untuk mendapatkan anggaran dikoordinir masing-masing SKPD yang bertanggung jawab mengeluarkan iuran sukarela kepada para pegawai. Selain itu, juga akan dikoordinir oleh Basnaz melalui iuran PNS setiap bulan dengan memotong gaji mereka sesuai yang telah ditentukan. “Pada tahun pertama ini kami menargetkan 96 unit rumah bisa diperbaiki,” harapnya.

Baca Juga :  Bandung Bimbing KLU Terapkan Aplikasi Smart City

Kedepan, masyarakat juga bisa ikut seperti yang telah mulai dilakukan warga Pansor. Kalau semua seperti itu, maka akan banyak simpul-simpul program bedah rumah. “Jumlah warga yang masih mendapatkan RTLH itu sebanyak 11.000 yang tersisa dari 18.000, ini yang dikejar dan tidak prosedural. Dan program ini (Jubah) diluar program RTLH,” tegasnya.

Ketua Baznas Lombok Utara HM. Sayuti menerangkan, program Jubah yang diinisasi Pemkab ini pihaknya sangat berkomitmen dengan mensuport melalui dana yang bersumber semua PNS terkumpul di Baznas. “Dana yang dikeluarkan dari Baznas berapa kekurangan setelah ditarik dari SKPD, tapi maksimal yang dikeluarkan Rp 5 juta. Seperti hari ini (kemarin) dari BAZNAS mengeluarkan Rp 4 juta, dan sisanya Rp 6 juta dari Seketariat Daerah,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Bimbo GR 10.000 Asmuni Bimbo menjelaskan, dalam memilih rumah yang dibedah pihaknya melakukan survey dan identifikasi. Jika dari sekian rumah yang ditemukan, maka akan mempertimbangkan mana warga yang sangat memprihatinkan. “Seperti Papuk Sukri ini yang tinggal bersama anaknya yang kurang waras dan rumah bedek,” jelasnya.   

Ukuran rumah yang dibangun akan disesuaikan dengan jumlah jiwa didalam satu KK. Untuk menuntaskan bedah rumah ini ditargetkan 10 hari sudah selesai dengan melibatkan masyarakat setempat dan tukang yang dibiayai dari dana terkumpul sebesar Rp 10 juta lebih. “Dari anggaran yang terkumpul ini sudah dibelikan bahan-bahan bangunan untuk rumah ukuran ful permanen,” pungkasnya. (flo/adv)

Komentar Anda