Peminat TKI Lebih Laku dari AKAD di Lombok Tengah

Ilustrasi TKI
Ilustrasi TKI

PRAYA – Banyaknya masyarakat Lombok Tengah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berdampak pada Program Antar Kerja Antar Daerah( AKAD).

Akibatnya, program yang digencarkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Tengah ini, belum bisa berjalan tahun ini. Padahal, program AKAD ini diharapkan dapat mengurangi pengiriman TKI setiap tahunnya. Karena program ini sangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Setiap tenaga kerja yang mengikuti program ini di luar daerah, mereka akan diberikan sejumlah fasilitas memadai. Seperti rumah layak huni, peralatan dapur, jatah beras setiap bulan, biaya kesehatan dan pendidikan. “Untuk tahun 2018 ini kita memang belum memberangkatkan tenaga kerja kita lewat program AKAD. Karena program AKAD ini dilakukan sesuai permintaan dari perusahaan dan belum ada perusahaan yang meminta tenaga kerja,” ungkap Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Lombok Tengah Fitri Andriyani, Selasa kemarin (13/3).

Baca Juga :  Belum Ada Informasi, Keluarga Cemas

Di satu sisi, kata dia, belum ada perusahaan yang memperpanjang izin kerja sama dengan pemerintah melalui kementerian. Izin tersebut dilakukan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta(LPTKS) melalui Dirjen Penempatan Kerja Dalam Negeri (PTKDN) Kemenaker RI. “Padahal, dari masyarakat sendiri sudah banyak yang ingin bekerja lewat jalur AKAD ini. Tapi mau bagaimana lagi karena memang perusahaan tempat mereka akan dipekerjakan yang belum ada,” katanya.

Baca Juga :  TKI Lombok Timur Meninggal di Brunei Darussalam

Meski demikian, Fitri mengaku mencurigai adanya perusahaan yang memberangkatkan tenaga kerja secara langsung tanpa prosedural. Sehingga pihaknya terus berusaha melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar nantinya masyarakat tidak teriming iming janji para calo. “Kita dugaanya ada oknum yang memberangkatkan para tenaga kerja kita, tapi hanya dugaan saja karena memang buktinya belum ada,” tukasnya.

Lebih jauh disampaikan, masyarakat diminta untuk tidak percaya dengan adanya prekrutan tenaga AKAD saat ini. Karena memang dari dinas sendiri sampai dengan saat ini belum menerima perintah dari manapun. “Kita sudah mensosialisasikan program AKAD belum ada untuk daerah kita sekarang ini,’’ tandasnya. (met)

Komentar Anda