Pemilik 6 Ton Limbah Medis Masih Samar

LIMBAH: Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa menyampaikan progres kasus pencemaran lingkungan atas pengelolaan limbah B3 di bekas gedung BKMM NTB, Jumat (18/2). (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Penyidik Sat Reskrim Polresta Mataram memeriksa pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB terkait kasus dugaan pidana pencemaran lingkungan atas pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di bekas Gedung Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) NTB.

Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan bahwa pejabat yang diperiksa tersebut adalah Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dikbud Provinsi NTB. “Kita periksa kemarin sebagai saksi. Kita minta keterangan seputar SLB yang kini menempati eks gedung BKMM,” ujar Kadek Adi, Jumat (18/2).

Sebelumnya kata Kadek, ada beberapa saksi yang sudah diperiksa. Beberapa di antaranya dari dinas kesehatan baik provinsi maupun Kota Mataram. Kemudian ada juga dari BKMM, SLB Negeri 2 Mataram, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi NTB hingga saksi ahli farmasi. “Ada banyak yang sudah diperiksa. Jumlahnya belasan,” bebernya.

Baca Juga :  Dua Pemuda Curi Motor di 30 TKP

Beberapa hal yang ingin digali dari para saksi ini adalah terkait siapa pemilik dari limbah tersebut. Sebab hingga saat ini pemiliknya belum dapat dipastikan. “Mereka masih saling lempar,” tuturnya.

Limbah yang dimaksud tersebut yaitu sisa jarum suntik, bekas kondom tak terpakai, cairan insektisida, serta obat-obatan yang sudah kedaluwarsa. Setelah polisi melakukan penimbangan berat limbah tersebut sekitar 6 ton. Kondisi demikian diduga terjadi sejak BKMM NTB, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan NTB ini pindah pada tahun 2018 silam ke gedung RSUP NTB bangunan lama di Jalan Pejanggik, Kota Mataram. Dinas Kesehatan NTB dan Kota Mataram kabarnya juga pernah mengisi sejumlah ruangan yang ada di bekas gedung BKMM NTB itu.

Baca Juga :  Sepasang Kekasih Kompak Edarkan Sabu

Bekas gedung BKMM NTB kini menjadi sarana penunjang pembelajaran siswa SLB Negeri 2 Mataram. Dari belasan ruangan yang ada, tujuh di antaranya telah difungsikan oleh SLB Negeri 2 Mataram. (der)

Komentar Anda