Pemilih Milenial Jadi Penyumbang Golput Terbesar

JUMPA PERS: Jumpa pers terkait hasil observasi Tim UNU NTB terkait potensi golput di Kota Mataram pada Pemilu 2024. (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Masih tingginya angka golput di Kota Mataram pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 dan Pilkada 2020, menjadi fokus observasi Tim Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Mataram, melibatkan 100 mahasiswa yang diterjunkan langsung di 325 lingkungan se-Kota Mataram.

Hasil observasi tersebut, dipublikasikan di Kampus UNU NTB, kepada sejumlah awak media dan pengurus, serta aktivis parpol, Rabu (23/11).

Data hasil observasi menunjukkan hasil yang rasional antara catatan angka golput yang dirilis KPU Kota Mataram pada Pileg 2019 dan Pilkada 2020.

Hasil observasi menunjukkan potensi peningkatan jumlah pemilih pada Pileg 2024. Begitu pun golput pada Pilkada 2020 lalu yang berada pada angka 34 persen berpotensi mengalami peningkatan juga pada pilkada 2024.

“Kaum milenial memberi kontribusi besar pada tingginya angka golput. Jadi kami merekomendasikan agar ada langkah konkret yang dilakukan, yang memang menyentuh langsung pada golongan tersebut,” ungkap Wakil Rektor I UNU NTB Ahmad Fauzan.

Lembaga Stamplat Ampenan yang sejak awal ikut serta dalam observasi ini, akan segera bergerak merespons rekomendasi tersebut. Akan digelar semacam kompetisi yang melombakan para milenial untuk maju sebagai calon wakil rakyat, sebagai representasi kelompok mereka sendiri.  “Dari rekomendasi itu kami akan melaksanakan kompetisi yang berjudul Parlemen Stamplat. Lomba akan berbentuk entertain yang kami yakini akan mampu merebut perhatian kaum milenial. Terbuka untuk seluruh warga Kota Mataram namun tentu yang usianya masih tergolong milenial,” ungkap Parah Rohady, Ketua Lembaga Stamplat Ampenan.

Menanggapi rekomendasi dan tindak lanjut yang akan dilakukan, Ketua DPD Partai Demokrat Indra Jaya Usman yang ikut hadir dalam agenda itu menyatakan berkomitmen akan mengakomodir hasil dari kompetisi yang akan diselenggarakan, sebagai langkah konkret atas rekomendasi tersebut.

“Kami sangat apresiasi langkah yang dilakukan Kesbangpol Mataram bersama UNU NTB. Langkah konkret yang berbasis penelitian memang sangat perlu dilakukan untuk membuat terobosan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Apalagi terkait angka golput yang jumlahnya tergolong sangat ini,” ucap IJU akrab disapa.

Menurutnya kaum milenial yang jumlahnya pada Pemilu 2024 mendatang diprediksi mencapai angka 60 persen pemilih, dan bisa jadi, sangat menentukan kondisi politik ke depan.

“Kelompok milenial ini adalah ‘silence majority’. Jadi saya selaku Ketua Partai Demokrat berkomitmen akan ikut mengawal proses dan mengakomodir hasil dari upaya yang dilakukan untuk menyentuh para milenial ini,” tegas IJU.

Komitmen juga dilontarkan Ketua DPC Gerindra Kota Mataram Abdurrahman. Dia mengatakan, berpartisipasi aktif dalam pemilu sangat penting untuk menjaga keberlanjutan eksistensi bangsa ke depan. “Kalau partisipasi pemilih rendah maka perbaikan di pemerintahan akan sulit untuk dilakukan. Kalau anak-anak muda tidak lagi peduli terhadap pemimpinnya, bagaimana nasib generasi kita ke depan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Mataram ini.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol kota Mataram, Zarkasyi mengatakan bahwa jumlah partisipasi pemilih di Mataram masih terbilang belum baik. Tingkat golput yang menyentuh angka 34 persen, terutama pada pilkada perlu mendapat perhatian serius untuk mengatasi.

“Harus ada terobosan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari observasi Tim UNU NTB dan kawan-kawan aktivis lembaga akan menjadi perhatian kami dalam mengambil langkah untuk menangani golput ini,” ucapnya.

Selain menyentuh dan merangkul yang berpotensi golput, Zarkasyi menyatakan akan mengambil langkah khusus dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024. Bukan hanya untuk meningkatkan angka partisipasi penggunaan hak pilih yang ditargetkan mencapai angka 75 persen. Namun juga partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan jalannya pemilu hingga tahap paling akhir dari seluruh proses pemilu itu sendiri. (yan)

Komentar Anda