Pemerintah Dukung Harbolnas Ramadan 2021 dengan Gratis Ongkir

Airlangga Hartarto (foto: tangkapan layar kumparan)

JAKARTA—Pemerintah akan menyiapkan Program Hari Belanja Online Nasional di akhir bulan Ramadan (Harbolnas Ramadan), sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara launching Vaksinesia Kumparan, Minggu (11/4/2021), seperti dikutip dari laman ekon.go.id.

“Diutamakan untuk produk dalam negeri, Ongkir (ongkos kirim) ditanggung Pemerintah dalam bentuk subsidi dan Ongkir ini disiapkan Pemerintah dengan anggaran sebesar 500 milyar rupiah,” kata Menko Airlangga.

Beberapa waktu sebelumnya setelah dilakukan Sidang Kabinet Paripurna, Rabu (7/4) lalu, Airlangga Hartarto telah mengatakan bahwa Harbolnas Ramadan yang rencananya akan diselenggarakan selama 5 hari (H-10 s/d H-6 Idulfitri) ini bekerjasama dengan asosiasi, platform digital, pelaku UMKM, produsen lokal, dan para pelaku logistik lokal untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga :  Airlangga: Ekonomi Syariah dan Industri Halal Indonesia Miliki Peluang Pertumbuhan Menarik Secara Global

“Dengan demikian Pemerintah berharap bahwa dalam situasi Bulan Ramadan terjadi peningkatan konsumsi. Oleh karena itu Pemerintah mendorong bahwa tidak mudik tetapi bisa mengirim barang ke daerah. Pemerintah yang tanggung ongkosnya,” ujar Menko Airlangga.

Selain itu, dalam acara launching Vaksinesia Kumparan, Menko Airlangga menyampaikan juga beberapa hal terkait vaksinasi. Utamanya untuk para lansia yang memang sudah menjadi prioritas Pemerintah, vaksinasi untuk kelompok tersebut dilakukan percepatan.

Selanjutnya Menko Airlangga menegaskan bahwa pandemi belum berakhir dan mengimbau agar masyarakat tidak gegabah menganggap pandemi telah selesai.

Baca Juga :  Raih Opini WTP ke-14, Airlangga: Artinya Seluruh Kegiatan Kemenko Perekonomian Bebas KKN

Meskipun vaksinasi sudah dilakukan namun masih ada target vaksinasi yang harus dicapai. Menko Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan pada bulan Juni atau Juli 70 juta vaksinasi harus sudah dilakukan.

Untuk mencapai target tersebut Pemerintah telah memperoleh akses untuk empat jenis vaksin yang berbeda dan mengupayakan seluruh vaksin tersebut bisa dikirim sesuai dengan yang dijanjikan.

“Hingga saat ini proses vaksinasi masih dalam schedule yang diharapkan Pemerintah,” pungkas Airlangga Hartarto. (*/gt)

Komentar Anda