Cuaca Ekstrem Kota Mataram, Pemecah Gelombang Diminta Segera Dibangun

Pemecah Gelombang
PEMECAH : Pemerintah kecamatan berharap segera dibangun pemecah gelombang di kawasan Ampenan untuk mencegah bencana dari laut. (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Mataram beberapa hari trakhir ini paling parah melanda wilayah Kecamatan Ampena, terutama wilayah pesisir yang ditandai dengan terjangan ombak ganas. Terjangan ombak menyebabkan belasan rumah rusak seperti yang ada di Lingkungan Mapak Indah, Kampung Bugis dan Penghulu Agung.

Menurut Camat Ampenan, Zarkasyi, solusi jangka panjang untuk mencegah musibah ini kembali adalah dengan membangun segera alat pemecah gelombang yang ditempatkan di beberapa titik. Dari informasi yang ada, Balai Wilayah Sungai (BWS) akan  membangun sekitar 10 break water (pemecah gelombang) untuk wilayah pesisir Ampenan.

Ia berharap dalam waktu dekat pembangunan tersebut bisa segera dilaksanakan agar masyarakat bisa lebih tenang tinggal di pinggir laut.” Kita minta pembangunan pemecah gelombang itu segera dilakukan,” katanya kepada Radar Lombok (2/2) kemarin.

Baca Juga :  Cerita Sedih Petani Tembakau Menghadapi Cuaca Tidak Menentu

Berkaca dari musibah yang sudah ada, di titik yang dihantam gelombang sudah beberapa kali dibuatkan tanggul namun tidak bisa bertahan lama. Karena tanggul begitu kuat menahan terjangan ombak. Pemecah gelombang menjadi jalan keluar bagi warga.

Sementara itu untuk masalah banjir yang ada di Kelurahan Bintaro, Zarkasyi menyampaikan kalau masalah banjir untuk sementara ini sudah bisa ditangani. Air sudah surut setelah dilakukan penyedotan dan dibukanya saluran yang sempat ditutup oleh warga.”Kemarin memang sempat ditolak, akan tetapi setelah dijelaskan dan dibuka bersama ternyata tidak menjadi masalah,” katanya.

Baca Juga :  Cuaca Buruk, Satu Nelayan Hanyut

Ada sempat terjadi ketegangan antar warga karena ada yang setuju pembongkaran batas, ada juga yang tidak. Setelah diberikan penjelasan, warga yang ada di sebelah utara menerimanya dan aman.” Kalau tidak dibuka akan terus tergenang kasihan anak-anak tidak bisa sekolah,” imbuhnya.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram mengambil tindakan terhadap beberapa rumah yang rusak karena dihantam ombak dalam bentuk pemasangan karung berisi pasir di depan rumah mereka. Karung berisi pasir berfungsi sebagai tanggul.” Kita sudah turun bersama membuat tanggul dari pasir untuk sementara waktu,” ungkapI Made Gede Yasa selaku Kepala Bidang Darurat dan Logisltik BPBD Kota Mataram.(ami)

Komentar Anda