Pembukaan Perdana Pasar Hewan, 40 Ternak Terjangkit PMK

RAMAI: Pembuakaan kembali pasar hewan Batunyala ramai dikunjungi pedagang dan pembeli meski masih ditemukan ada hewan yang sakit. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYADinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Lombok Tengah resmi membuka aktivitas perdagangan di pasar hewan setelah sebelumnya ditutup karena adanya penyakit mulut dan kuku (PMK). Antusias masyarakat untuk datang saat pertama kali dibuka pasar hewan juga cukup ramai, seperti yang terjadi di pasar hewan Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah.

Namun setiap hewan ternak yang datang, petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan sebelum hewan memasuki areal pasar. Dari laporan hasil pemantauan dan review tim otoritas veteriner pada kegiatan uji coba pembukaan pasar hewan yang berlangsung pada Sabtu ( 20/8), dari populasi ternak masuk tercatat sebanyak 317 ekor, ternak terpantau sakit PMK sebanyak 47 ekor atau hanya sekitar 14 persen.

Kepala Distanak Lombok Tengah, Taufikurrahman Puanote mengatakan, sudah mulai membuka pasar hewan untuk dilakukan uji coba pasca ditutup akibat PMK. Tapi pembukaan pasar hewan ini hanya akan berlangsung selama dua pekan, setelah itu baru akan dilakukan evaluasi apakah pembukaan pasar hewan ini akan diperpanjang atau tidak. “Kita hanya uji coba selama 14 hari untuk pasar hewan, tapi dari pantauan kita tadi dari 317 ekor namun terpantau sakit PMK 47 ekor atau sekitar 14 persen. Jadi ketika hewan ternak datang maka kita lakukan screening di parkiran dan kalau yang sakit maka langsung diobati dan langsung disusruh pulang,” ungkap Taufikurrahman Puanote kepada Radar Lombok, Sabtu (20/8).

Baca Juga :  Jagoan Futsal NTB Dipanggil Jajal TC Persiapan Piala Asia

Ia menegaskan, hewan ternak yang ditemukan postif PMK ini sebenarnya sudah pada proses sembuh. Tidak menutup kemungkinan warga tidak sabar untuk membawa hewan ternak mereka pergi ke pasar. “Tadi juga ada yang sudah tiga minggu sakit, jadi kemungkinan besar proses pengobatannya tidak dikawal oleh dokter hewan,” terangnya.

Pihaknya memastikan tidak ada hewan ternak yang masuk ke pasar dalam kondisi sakit, karena sebelum masuk dilakukan pemeriksaan ketat dan tidak boleh ada hewan yang sakit apapun, tidak hanya PMK untuk masuk ke pasar hewan. Penting dari dinas untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa di setiap aktivitas pasar hewan harus tidak boleh ada hewan masuk yang sakit. “Meski ada kita temukan sakit tapi kita belum bisa memberikan kesimpulan, apakah nantinya setelah dua minggu akan kita tutup lagi atau kita perpanjang. Karena kita akan melakukan evaluasi sekali lagi dan dari hasil evaluasi hari pertama, kita anggap masih bagus, karena yang terjangkit hanya 14 persen saja,” tambahnya.

Baca Juga :  Realisasi Pelebaran Jalan Kuta - Keruak Masih Nihil

Taufikurrahman berharap minggu kedua hewan ternak yang dibawa oleh masyarakat ke pasar hewan sudah mulai berkurang untuk yang sakit. Meski tetap ada yang sakit maka dari dinas juga tetap akan memberikan pengobatan secara gratis. “Selama lima hari terakhir juga tidak ada laporan kasus baru PMK dan vaksin juga dari target 12.500 dosis kita sudah tervaksin 12.214 dosis,” tegasnya. (met)

Komentar Anda