Pemberhentian Program Beasiswa Tunggu Arahan Gubernur

MENUNGGU : Rekomendasi DPRD NTB yang meminta program beasiswa NTB dihentikan menunggu keputusan Gubernur NTB Zulkieflimansyah. (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Komisi V DPRD Provinsi NTB yang membidangi pendidikan, telah merekomendasikan agar program beasiswa NTB dihentikan. Pasalnya, program tersebut manfaatnya tidak jelas dan hanya menghabiskan banyak anggaran.

Rekomendasi tersebut secara resmi pula masuk menjadi rekomendasi lembaga DPRD NTB terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur NTB tahun 2020. Sehingga rekomendasi tersebut tidak bisa disepelekan oleh eksekutif.

Radar Lombok meminta tanggapan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, H Aidy Furqan selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Tentu saja rekomendasi DPRD tersebut tidak berani ditolak mentah-mentah.

Menurut Furqan, rekomendasi Komisi V DPRD yang meminta program beasiswa dihentikan, memiliki alasan mendasar. Hal itu harus dihargai. “Terkait usulan komisi V, tentu punya alasan dan analisa yang mendasar,” ucapnya kepada Radar Lombok, Kamis (6/5).

Persoalannya, kata Furqan, program beasiswa NTB bukan program biasa. Kepemimpinan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) sejak awal telah menjadikan Beasiswa NTB sebagai program unggulan.

Selain menjadi program unggulan pemerintahan daerah (Perda), program beasiswa juga telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sudah sepatutnya program tersebut didukung oleh semua pihak.

Baca Juga :  Dikbud NTB Tunggu Rekap Final Pengumuman Hasil Tes PPPK

Tujuan utama program Beasiswa NTB, juga sebagai upaya Pemprov meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) NTB. “Program beasiswa merupakan program unggulan pemda. Tentunya selaku kepala Dinas, saya akan menunggu arahan pimpinan selanjutnya,” kata Aidy Furqan.

Para alumni program beasiswa NTB, mengaku sangat bersyukur adanya program tersebut. Misalnya saja Mia Riskana, alumni penerima beasiswa Polandia.

Mia merupakan salah satu dari 5 penerima beasiswa angkatan pertama yang dalam waktu 2 tahun mampu menyelesaikan pendidikan S2. “Bahkan saya dianugerahi lulusan terbaik dari universitas,” ungkapnya dengan semangat.

Kedepan, Mia berharap program beasiswa NTB terus dilaksanakan untuk anak-anak NTB yang lain. Walaupun ia mengakui bahwa investasi pendidikan tidak sekejap mendatangkan hasil, namun Ia meyakini makin banyak alumni beasiswa luar negeri akan mampu memberikan warna untuk masa depan NTB bahkan Indonesia. “Karena investasi di pendidikan itu bukan seperti investasi di bisnis. Hasilnya tidak seperti membalikkan telapak tangan. Tapi bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas,” ujarnya.

Di Polandia bukan hanya ilmu di kelas yang didapat, tapi pengalaman beradaptasi, berinteraksi dengan semua orang sedunia. Itu yang tidak mudah didapatkan. “Ini program luar biasa, semoga beasiswa ini terus diberikan kepada anak NTB,” harapnya.

Baca Juga :  Usulan Guru PNS Tertahan

Alumni beasiswa dari Universitas di Malaysia, Najmul Wathan asal Dompu juga sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa. Ia tidak pernah bermimpi untuk kuliah hingga ke luar negeri. “Karena saya hanya anak kampung, jauh di pelosok dan orang tua hanya petani,” ceritanya.

Begitu ada kesempatan untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri dengan beasiswa, semangatnya menggelora. Pengalaman kuliah disana, ia dapat menjadi relawan mengajar, bahkan dibayar oleh universitas dan diberikan fasilitas seperti mobil, rumah dan perabotanya lengkap.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah sangat optimis bahwa jika anak-anak NTB diberikan kesempatan untuk berkompetisi, maka sebenarnya kemampuannya tidak akan kalah dengan dari negara lain. Pengalaman kuliah di luar negeri ini memberikan kepercayaan diri bagi anak-anak NTB untuk mengisi pembangunan di NTB maupun di Indonesia bahkan dunia.

Gubernur sendiri tidak menanggapi terkait rekomendasi DPRD NTB yang meminta program tersebut dihentikan. “Semangat mereka ini yang mahal dan harus terus didorong,” kata gubernur. (zwr)

Komentar Anda