Pembebasan Penggunaan Pemain Asing Tak Efektif

Ilustrasi | Shutterstock Ilustrasi sepak bola.

JAKARTA – PSSI sudah membebaskan klub menggunakan pemain asing selama berpartisipasi di Piala Presiden 2017. Tujuannya, mayoritas klub peserta yang berasal dari Liga – 1 atau yang sebelumnya bernama Indonesia Super League (ISL) itu bisa memanfaatkan even tersebut untuk menyeleksi pemain asing yang dinilai pantas ikut perkuat tim mereka di kompetisi musim baru. 

Keputusan otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu sejatinya adalah keinginan dari klub-klub peserta ketika technical meeting di Jakarta, 24 Januari lalu. Meski begitu, belakangan, tidak semua tim peserta memilih untuk mendaftarkan banyak pemain asing saat berpartisipasi di turnamen dengan hadiah utama Rp 3 Miliar itu. 

Sriwijaya FC adalah salah satu dari sekian tim yang memutuskan hanya mendaftarkan tiga pemain asing saat ikut di Piala Presiden itu. Tiga pemain tersebut juga sudah sesuai dengan regulas  dua pemain non Asia dan satu pemain Asia. Mereka adalah, duo striker asal Brasil, Beto Goncalves, dan Hilton Moreira serta satu gelandang serang asal Korea Selatan, Yoo Hyun-koo. 

Baca Juga :  Laga Perdana, Ferdi Ramadhan Tumbang di Ajang Djarum Sirkuit Nasional

[postingan number=3 tag=”olahraga”]

Faisal Mursyid, sekretatis PT Sriwijaya Optimistis Mandiri atau perusahan pengelola Sriwijaya, mengatakan, keputusan penggunaan tiga pemain asing itu semata-mata untuk melakukan penyesuaian dengan regulasi kompetisi musim baru. "Biar kami sudah bisa terbiasa dengan aturan baru ini saat kompetisi berlangsung," kata Faisal. 

Selain itu, menurut Faisal, melibatkan banyak pemain asing di turnamen tersebut bukan pekerjaan muda. Selain karena harus mengurus dokumen para pemain berupa KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara) yang sangat njelimet, juga bisa mengganggu fokus pelatih untuk membentuk tim yang kuat jelang kompetisi musim baru. 

Selain tim dengan julukan Laskar Wong Kito, manajemen Gresik United juga mengambil keputusan serupa. Tim asal Jawa Timur ini juga memutuskan hanya menggunakan tiga pemain asing, yaitu, striker Patrick da Silva asa Brasil, Choi Hyun – yeon asal Korea Selatan serta bek asal Macedonia, Goran Ganchev. 

Alasan mereka juga tidak jauh berbeda, yaitu tidak gampang mendatangkan pemain asing ke Indonesia. Apalagi, manajemen wajib menanggung semua akomodasi para pemain tersebut selama berpartisipasi di Piala Presiden nanti. "Padahal, belum tentu mereka (pemain asing, Red) sesuai dengan ekspektasi kami," ujar Hendra Febry Kurniawan, sekretaris Gresik United. 

Baca Juga :  27 Provinsi Dukung NTB-NTT Jadi Tuan Rumah PON

Toh, target manajemen Laskar Joko Samudro — julukan Gresik United — di Piala Presiden itu, adalah murni untuk mengukur kekuatan tim mereka sebelum tampil di kompetisi musim baru yang rencananya mulai digelar pada akhir Maret itu. "Kami mau tim yang bertarung di Piala Presiden ini adalah kekuatan asli," papar dia.  

Dalam perkembangan yang sama, wakil ketua umum PSSI, Joko Driyono mengatakan bahwa, sebagai operator Piala Presiden, mereka juga sedang mempertimbangkan regulasi terkait durasi bermain pemain dengan usia di bawah 23 tahun. "Apakah mereka wajib bermain selama 90 menit, atau kurang dari itu, masih kami matangkan," kata Joko. (ben)

Komentar Anda