Pembangunan Smelter Dilanjutkan Oktober-November

H Mohammad Rum (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK )

MATARAM – Pembangunan smelter oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) direncanakan tuntas tahun 2021 ini. Namun karena alasan pandemi Covid-19, pembangunan yang berlokasi di Teluk Benete dan Benete Selatan, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu dihentikan sejak tahun lalu.

Untuk memastikan keberlangsungan pembangunan smelter, Pemerintah Provinsi NTB telah menggelar rapat evaluasi tentang progres rencana pembangunan kawasan industri Sumbawa Barat yakni Smelter dan Industri turunanya di Ruang Rapat Utama (RUU) Kantor Gubernur. “Disepakati untuk pembangunan fisiknya dilanjutkan Oktober atau November,” terang Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, H Mohammad Rum kepada Radar Lombok, Minggu (11/4).

Menurut Rum, sebenarnya sudah tidak ada kendala dalam pembangunan smelter. Mengingat, masalah lahan juga sudah tuntas. “Sudah clear and clean masalah lahan. Hanya pada penetapan EPC-nya aja, karena Covid-19 tidak bisa tatap muka,” ungkapnya.

Disampaikan Rum, untuk masalah Engineering, Procurement and Construction (EPC) akan ditetapkan pada bulan Juni. “Akan selesai Juni ini. Berapa progresnya pembangunan sirkuit, kemarin gak sempat saya minta datanya,” kata Rum.

Presiden Direktur PT AMNT, Rachmat Makkasau menyampaikan, kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan tertundanya proyek pembangunan smelter. Secara otomatis target proyek tersebut tuntas juga molor.

Baca Juga :  Prof Masnun Siap Bersinergi Majukan UIN Mataram

Jika sebelumnya smelter akan selasai pada tahun 2021 dan mulai beroperasi 2022, kini diperkirakan tuntas tahun 2023. “Kondisi pandemi mempengaruhi penentuan harga. Kami melakukan negosiasi dan sebagainya tidak bisa dilakukan, sehingga terjadinya kemunduran selama satu tahun dan kami melakukan penyesuaian,” terangnya.

Selain itu, smelter yang awalnya akan dibangun dengan kapasitas pengolahan sebesar 1,3 juta ton per tahun, juga berubah menjadi 900 ribu ton per tahun. Artinya, kapasitas yang akan dibangun menjadi lebih kecil. “900 ribu ton per tahun sesuai dengan produksi Amman Mineral untuk jangka panjang. Sebelumnya kita buat 1,3 juta ton dengan harapan bisa mengimpor konsentrat dari tempat lain,” katanya.

Rahmat pun mengaku bahwa perubahan rencana ini telah disetujui oleh Pemerintah Pusat pada tanggal 31 Maret 2021. “Alhamdulillah, perubahan rencana sudah disetujui oleh pemerintah pada tanggal 31 Maret 2021 dengan berbagai macam usulan dan tawar menawar dari sisi perencanaan proyek,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengapresiasi adanya keseriusan dari AMNT untuk melanjutkan pembangunan smelter. “Memberikan apresiasi kepada PT AMNT yang memastikan akan memulai pembangunan smelter Juni 2021 ini. Pembangunan memang sempat tertunda karena pandemi Covid-19,” ucap gubernur seperti biasa melalui media sosial miliknya.

Baca Juga :  Ribuan Warga NTB Salat Gerhana Bulan di Islamic Center

Sementara dalam rapat evaluasi sebelumnya, gubernur menegaskan pemerintah daerah mendukung penuh pembangunan smelter. Baik itu terkait dengan perijinan, perubahan alih fungsi pelabuhan dan sebagainya yang mendukung proyek smelter dan industri turunan PT AMNT. “Informasikan kepada kami apa yang harus dilakukan, sehingga betul-betul rencana dari mulai diambil oleh EPC kontraktor pada bulan juni atau juli 2021 tidak mundur lagi,” ujarnya.

Untuk memastikan keseriusan pembangunan smelter, gubernur juga mengusulkan agar kawasan industri KSB mulai diinisiasi oleh Pemprov atau Pemda KSB. Dengan adanya inisiatif ini diharapkan nantinya PT AMNT dapat fokus memulai progres proyek smelter dan industri turunan.

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, H Musyafirin juga meminta PT AMNT utuk dapat mengeksekusi pembangunan smelter dan industri turunannya. “Kami ingin bagaimana kita sama-sama wujudkan smelter dan industri turuanannya segera dilaksanakan. Apa yang menjadi urusan kewenangan kita betul-betul kita tuntaskan, sehingga tidak ada celah bagi perusahaan untuk menunda,” katanya.

Untuk diketahui, progres pembangunan fisik smelter sebelum dihentikan telah mencapai 25,546 persen dari rencana awal sebesar 26,893 persen. Diharapkan tahun ini AMNT benar-benar melanjutkan pembangunan fisik smelter. (zwr)

Komentar Anda