Pembangunan PLTN di NTB Ancam Lingkungan

Ilustrasi PLTN
Ilustrasi PLTN

MATARAM – Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi NTB, mendapat tanggapan serius dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Provinsi NTB. Pasalnya, PLTU akan memunculkan berbagai ancaman, terutama kerusakan lingkungan.

Ketua WALHI Provinsi NTB, Murdhani menilai, provinsi NTB yang akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan PLTN bukanlah sebuah prestasi. “Jangan sampai pembangunan PLTN memberikan dampak buruk bagi lingkungan,” ujarnya kepada Radar Lombok Kamis kemarin (3/8).

Menurutnya, Provinsi NTB tidak layak menjadi lokasi pembangunan PLTN. Apalagi Lombok merupakan pulau kecil. Kebutuhan energi listrik nasional, tidak boleh mengorbankan suatu daerah, termasuk Provinsi NTB.

Murdhani mempertanyakan hasil kajian yang telah dilakukan pemerintah, dalam hal ini Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Bagaimana mungkin wilayah NTB bisa disebut layak sebagai lokasi pembangunan PLTN. “Sampai sekarang saja tidak ada PLTN yang pernah dibangun di Indonesia, di Batam pernah direncanakan sejak lama tapi belum dilaksanakan. Karena PLTN ini bukan barang main-main, kita bicara nuklir masalahnya,” kata Murdhani.

WALHI meminta pemerintah membuat kajian strategis yang bisa disampaikan ke publik. Banyak hal yang harus diperhatikan, diantaranya daya dukung dan daya tampung lingkungan. Semuanya harus dihitung dengan cermat, karena pembangunan PLTN membutuhkan lahan yang banyak. “Kita harus tahu dulu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)-nya bagaimana, kerentan pulau kecil terhadap dampak pembangunan PLTN harus jelas. Jangan bilang dukung-dukung saja, bahaya ini,” ujar Murdhani.

Baca Juga :  Inkanas NTB Mantapkan Persiapan

Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir bisa secara langsung dan tidak langsung. Radiasi langsung maksudnya radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.

Sedangkan radiasi tidak langsung, radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar zat radio aktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya. “Jaminan keamanan ini yang penting. Walaupun lokasi pembangunannya jauh dari rumah penduduk, tapi ini kita bicara nuklir yang jangkauannya sangat luas dan besar,” terang Murdhani.

Teknologi nuklir, juga bisa disalahgunakan untuk senjata yang memiliki dampak besar. Atau, bisa saja terjadi kesalahan manusia yang bisa menyebabkan kebocoran. Jangkauan radiasinya sangat luas dan berakibat fatal bagi lingkungan serta makhluk hidup.

Salah satu yang dihasilkan oleh PLTN, yaitu plutonium yang memiliki hulu ledak sangat dahsyat. Sebab plutonium inilah, salah satu bahan baku pembuatan senjata nuklir. Belum lagi persoalan limbah yang dihasilkan bisa berpengaruh pada genetika. “Kita harus tolak kalau belum jelas kajiannya,” ucap Murdhani.

Baca Juga :  Nasib Guru Honorer NTB Tergantung Gubernur

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi sebelumnya telah menyatakan dukungan atas rencana pembangunan PLTN di NTB. Teknologi yang direkomendasikan oleh banyak negara maju di dunia  itu dinilai menjadi alternatif sumber energi.

Menurut gubernur, teknologi nuklir banyak menyumbangkan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai sumber energi alternatif, tetapi dapat pula diaplikasikan pada peralatan kesehatan,  pertanian dan lain-lain.

Gubernur mencontohkan untuk pengolahan pakan ternak hingga pemanfaatan pengembangan varietas padi. “Saya yakin dengan kemajuan teknologi saat ini, industri itu bisa segera dijalankan,” ujar gubernur. 

Selain itu, PLTN tidak akan menimbulkan polusi. Hal tersebut menjadi salah satu keunggulan tersendiri. Mengingat, pembangunan harus tetap menjaga sumber daya dan lingkungan yang ada. “Ini sangat baik bagi kita yang berniat membangun tanpa merusak potensi dan sumber daya alam yang ada. Saya harap dapat segera diaplikasikan di NTB,” ucap gubernur. (zwr)

Komentar Anda