GIRI MENANG – Pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Patut Patut Patju (Tripat) terancam batal tahun ini. Pasalnya sampai pertengahan tahun ini belum ada kejelasan anggaran senilai Rp 25 miliar untuk tahap awal pembangunan. Tidak hanya karena dana Rp 26 miliar yang bersumber dari APBD Lobar, melainkan sampai saat ini juga belum ada dana dari pemerintah pusat senilai Rp 500 miliar untuk keseluruhan gedung rumah sakit.
Direktur RSUD Tripat Lobar drg. Arbain Ishak mengatakan, sebagimana yang sudah direncanakan pada awal tahun, pembangunan IGD tersebut seharusnya sudah mulai pengerjaannya pada bulan April atau Mei. Tetapi ternyata sampai saat ini belum ada kepastian.”Harusnya bulan April-Mei, tapi sampai sekarang belum ada kabar,” kata Arbain saat ditemui kemarin.
Rencananya, gedung didesain menghadap langsung ke jalan besar, tidak lagi seperti sekarang ini. Semua perencanaan sudah selesai termasuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) pembangunan.” DED dan persyaratan lainnya sudah selesai. Tinggal tunggu anggaran,” katanya.
Sambil menunggu kepastian dari pusat tersebut, pihak rumah sakit akan mengupayakan pengusulan anggaran melalui APBD 2019. Namun tidak menutup kemungkinan pihaknya tetap berharap ada kepastian pusat melalui Dinas PU Lobar. Terhadap apa masalah atau kendala di pusat sehingga belum turunnya anggaran ini, Arbain menjawab tidak tahu. Bisa jadi keterlambatan disebabkan karena adanya rasionalisasi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat yang mempengaruhi penyaluran anggaran ke daerah. Yang sudah diterima oleh pihak RSUD sampai saat ini hanya dokumen SK Keuangan.” Kalau SK keuangannya sudah kami terima, cuma uangnya yang belum terlihat saat ini,” jelasnya.