Pemancing Ditemukan Meninggal di Perairan Gili Meno

Pemancing Ditemukan Meninggal di Perairan Gili Meno
DIEVAKUASI: Tim Basarnas bersama Polairut dan TNI beserta masyarakat mengevakuasi jenazah pemancing asal Mataram di Perairan Gili Meno, kemarin.( BASARNAS UNTUK RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Pemancing bernama Jumarsah (25), warga RT 005/RW 134 Jalan Diponorogo, Lingkungan Sayang Lauq, Kelurahan Sayang, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram ditemukan meninggal di Perairan Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara sekitar pukul 06.00 WITA, Rabu (6/11) kemarin.

Kepala Basarnas Mataram I Nyoman Sidakarya mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari Polairut di Bangsal sekitar pukul 07.00 WITA. Personel kemudian bergegas menuju lokasi bersama Polairut. Berkat bantuan para pihak termasuk nelayan, jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.00 WITA kemudian dibawa ke Bangsal menuju Puskesmas Nipah. “Tubuh korban ditemukan dalam keadaan terlilit tali manggar kapal,” terangnya.

Sesuai kronologis diperoleh dari para saksi yakni Sahabudin (43) dan Sukur (55) warga Dusun Gili Meno, diketahui korban pada Selasa (5/11) sekitar pukul 16.00 WITA sempat hendak meminjam sampan temannya Sukur untuk pergi memancing. Namun tidak diberikan karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. “Sampai tadi pagi (kemarin) sekitar pukul 06.00 WITA, Sahabudin hendak pergi memancing ikan menggunakan perahu miliknya kemudian melihat seorang laki-laki menggunakan baju warna merah dan tidak menggunakan celana, tersangkut di tali manggar kapal dalam keadaan tidak sadarkan diri,” bebernya.

Kemudian, Sahabudin memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar dan menelepon Kadus Gili Meno, Masrun ke lokasi tempat kejadian perkara. Lalu kadus dibantu masyarakat mengevakuasi mayat korban ke pinggir, baru pihak dusun melaporkan ke aparat perihal penemuan mayat tersebut. “Korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Nipah untuk divisum,” jelasnya.

Korban diduga nekat memancing pada malam hari menggunakan perahu, sehigga terhantam gelombang tinggi. Perahu yang digunakan diketahui dalam keadaan terbalik. Wajah dan badan korban ditemukan lecet, diduga tergores karang. “Hasil visum mata dan telinga korban dalam mengeluarkan darah kemudian dari mulut korban mengeluarkan busa,” bebernya. (flo)

Komentar Anda