Pemadaman Listrik, Penjual Genset Laris Manis

PENJUALAN GENSET: Salah satu karyawan toko penjual genset di Kota Mataram, Sanusi (tengah), ketika sedang melayani para pembeli genset di tokonya, Rabu (13/11/2019). (faisal haris/radarlombok.co.id)

MATARAM—Dampak pemadaman listrik bergilir yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) NTB yang terjadi disebagai besar di pulau Lombok, belakangan ini. Ternyata menjadi berkah tersendiri bagi toko penjual genset. Bahkan per hari, satu toko genset mampu menjual 5 sampai 10 buah genset berbagai kemampuan daya.

Salah satu penjual genset di Kota Mataram, Wawan, menuturkan sejak PLN memberlakukan pemadaman listrik bergilir, peningkatan penjualan genset terus meningkat sampai saat ini. “Ya cukup meningkat dibandingkan sebelum pemadaman listrik. Hari ini aja kita sudah jual 15 buah genset dengan berbagai ukuran. Mungkin pengaruh mati lampu. Coba tidak mati lampu, terkadang satu genset pun nggak ada yang laku,” ungkap Wawan sambil melayani para pembeli Genset, Rabu sore (13/11).

Genset yang dijual pun harganya bervariasi, tergantung merek dan kekuatan dayanya. Besaran harga yang ditawarkan mulai dari harga Rp 1,3 juta hingga Rp 40 juta, tergantung kapasitas. “Kebanyakan yang laris mulai harga kisaran Rp 1,5 juta hingga Rp 6 jutaan,” ucapnya.

Wawan juga mengatakan, pembeli genset yang datang ke toko tempat dia bekerja dari semua kalangan, baik dari masyarakat umum maupun dari kalangan pengusaha. “Biasa yang kapasitas kecil untuk penggunaan pribadi, tapi kalau kapasitas daya yang besar dari instansi perkantoran atau perusahaan,” tuturnya.

Sementara salah satu pembeli, Sanusi menyampaikan dia terpaksa membeli genset, dampak dari pemberlakuan pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN. “Ya kita terpaksa beli ini mas. Karena tidak bisa kita menjalankan usaha rumah makan, kalau mati pada malam hari. Mana ada orang mau makan kalau tidak nyala lampu di warung,” ujarnya.

Sanusi juga menyesalkan adanya pemadaman listrik yang dilakukan PLN, karena sangat mengganggu perekonomiannya sebagai pedagang. Pemadaman listrik ini juga mengakibatkan besarnya pengeluaran oprasional yang dikeluarkan. Termasuk nanti untuk pembelian bahan bakar genset yang digunakan setiap listrik padam. “Ya sangat berpengaruh kepada pengeluaran oprasional kita mas. Dibandingkan kita menggunakan listrik, kalau genset kan boros bahan bakar,” ujarnya.

Sanusi berharap pemadaman listrik ini bisa segera diatasi, sehingga tidak merugikan masyarakat, terutama para pengusaha kecil seperti dirinya. “Kita harap pemadaman listrik ini bisa segera diatasi oleh PLN, supaya kami tidak banyak pengeluaran,” harapnya. (sal)

Komentar Anda