Peluang Mohan-Selly Berpasangan Terbuka

mohan
Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana didampingi istri menyampaikan sambutan saat silaturahmi Lebaran Topat di kediaman Ketua DPD PDIP NTB Rahmat Hidayat. Tampak Rahmat juga didampingi istrinya Selly Andayani, Rabu (12/6) kemarin. (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Wakil Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana bertandang ke kediaman Ketua DPD PDIP NTB, Rahmat Hidayat yang juga suami dari Kepala Dinas Perdagangan NTB, Selly Andayani, Rabu (12/6) kemarin. Mohan secara khusus diundang menghadiri halalbihalal di kediaman Anggota DPR RI dapil NTB tersebut. Bahkan, Mohan didaulat secara khusus memberikan kata pengantar.

Terkait itu, Pengamat Politik NTB, Agus M.Si menilai, ada dua poros yang terlihat menguat pada Pilkada Kota Mataram yang semakin dekat ini, yaitu poros Mohan Roliskana dan poros Selly Andayani. Namun tentunya politik itu dinamis. Bahkan sangat terbuka potensi Mohan-Selly berpasangan. “Saya kira itu bisa menjadi isyarat ingin disampaikan kepada publik,” kata dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram tersebut.

Menurutnya, jika Mohan-Selly berpasangan, relatif pertarungan akan lebih mudah dimenangkan, karena masing-masing memiliki keunggulan. Apalagi Mohan-Selly punya kedekatan ideologis. Keduanya diterima masyarakat berbagai kalangan di Kota Mataram.

BACA JUGA: Didukung FH, Ketua Garbi NTB Siap Maju Pilkada Loteng

Keduanya juga merepresentasikan kalangan pemilih milenial yang cukup signifikan di Kota Mataram. Mohan sosok politisi muda yang cerdas dan energik dan Selly sosok birokrat yang tangkas dan cekatan. Keduanya punya basis pendukung relatif loyal. “Jika mereka berpasangan, Mohan-Selly menjadi pasangan ideal menjawab karakteristik Kota Mataram yang majemuk,” imbuhnya.

Baca Juga :  Baliho Terpasang, Selly Sebut Inisiatif Relawan

Kemudian dilihat dari variabel partai, suku, daerah, agama, usia, dan jenis kelamin, termasuk variabel kapasitas, kompetensi, dan kepemimpinan, jelas Mohan-Selly relatif lebih unggul dibandingkan kandidat lainnya. Selain itu, mereka juga diunggulkan dari sisi modal ekonomi. Bagaimanapun, pertarungan di pilkada relatif membutuhkan biaya tinggi.

Tetapi tidak dipungkiri, jika Mohan dan Selly sama-sama maju sebagai calon wali kota, maka Pilkada Kota Mataram akan sangat menarik. Karena saat ini kekuatan Mohan hanya mampu diimbangi Selly dengan PDIP-nya. Keduanya sama-sama berpeluang terpilih. Namun itu semua juga tergantung siapa wakil yang mereka pilih. “Tidak bisa kita katakan, Mohan dipasangkan dengan siapa pun akan menang. Demikian juga dengan Selly. Jika mereka salah mengambil sosok calon wakil wali kota, mereka bisa kalah,” jelasnya.

BACA JUGA: Mi6 Jagokan Edi Setiawan Bertarung di Pilkada KLU

Sebagai petahana lanjut Agus, Mohan banyak memiliki kelebihan dan sumber daya yang bisa dioptimalkan. Namun Selly sendiri juga tidak bisa dianggap remeh. Belum lagi sentimen perempuan dan pemilih pemula untuk Selly. Itu semua tidak bisa dipandang sebelah mata. Termasuk Selly pernah menjadi Penjabat Wali Kota Mataram selama hampir tujuh bulan pada 2015. Selly dinilai memiliki citra sangat positif di kalangan birokrat Pemkot Mataram dan masyarakat umum di Kota Mataram. Apalagi Selly mampu menyelesaikan persoalan penanganan sampah waktu itu dalam waktu relatif singkat. Padahal sampah menjadi problem yang tak kunjung mampu terselesaikan waktu itu.

Baca Juga :  PDIP Terus Tawarkan Selly

Direktur Kajian Politik dan Sosial M16, Bambang Mei Finarwanto mengungkapkan, kehadiran Mohan di kediaman Ketua DPD PDIP NTB, Rahmat Hidayat tidak bisa dianggap biasa. Nuansa politik terasa kental dengan memanfaatkan momentum Lebaran Topat.

Persepsi publik tentu akan memberikan justifikasi sebagai langkah awal komunikasi politik lebih lanjut. “Ini semacam pdkt (pendekatan) politik untuk berikan sinyal awal,” imbuhnya.

Terlebih, Rahmat Hidayat memberikan panggung kepada Mohan untuk memberikan kata sambutan. Itu sesuatu pesan politik tidak bisa dilihat secara sederhana dan biasa saja. Rahmat Hidayat sebagai politisi senior juga sudah sangat memahami manuver politik tersebut.

Dengan sinyal politik diberikan PDIP kepada Mohan. Itu sangat mungkin mengubah konstalasi politik di Pilkada kota Mataram. “Sangat terbuka kejutan mungkin terjadi di Pilkada Kota Mataram. Misalnya, dengan duet Mohan-Selly,” lugasnya.

Sementara itu, Mohan dan Selly yang dimintai tanggapan, memilih tidak berkomentar terkait isyarat duet tersebut. “Tidak ada perlu dikomentari,” singkat Mohan. (yan)

Komentar Anda