MATARAM – Peluang emas bagi lulusan SMA danSMK di Provinsi NTB untuk meniti karier dan menempuh pendidikan di Jerman. Program Ausbildung Jerman, yang difasilitasi oleh Deuch Plus Indonesia Bali bekerja sama dengan pemerintah Jerman, tengah menjajaki pembukaan pusat pelatihan bahasa dan pendaftaran peserta langsung di Mataram.
Program ini menawarkan pengalaman unik bagi para peserta untuk menjalani sekolah vokasi selama tiga tahun di Jerman sembari mengikuti program magang kerja di berbagai sektor. Uncle Kus, perwakilan Deuch Plus Indonesia Bali, menjelaskan bahwa sektor yang tersedia meliputi perhotelan, restoran, instalasi listrik, hingga kesehatan, dengan fokus utama pada bidang keperawatan yang sangat dibutuhkan di Jerman.
“Sekolah dan magangnya gratis, ini program resmi Ausbildung dari pemerintah Jerman. Peserta hanya perlu memenuhi syarat, yakni memiliki sertifikat Bahasa Jerman level A1 dan B1 serta lolos interview,” jelas Uncle Kus, Kamis (19/6).
Untuk mendukung persiapan bahasa, Deuch Plus Indonesia Bali berupaya bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB agar pelatihan bahasa selama enam bulan dapat dilaksanakan di Lombok atau Mataram. Saat ini, kursus bahasa terdekat hanya tersedia di Bali.
Meskipun biaya kursus bahasa ditaksir maksimal Rp50 juta dan ditanggung mandiri oleh peserta, setelah lulus kursus, peserta akan langsung diberangkatkan ke Jerman untuk menjalani pendidikan dan magang kerja yang dibiayai penuh. Bahkan, selama magang, peserta akan menerima gaji bulanan sekitar 1.000 euro atau setara hampir Rp20 juta.
“Ini peluang besar, terutama di bidang keperawatan yang saat ini paling dibutuhkan. Karena itu, kami mendorong agar NTB menjadi pilot project program ini di Indonesia Timur,” kata Kus.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi program ini agar segera bisa dilaksanakan di Mataram.
“Kami sangat mendukung, karena ini bukan hanya program kerja ke luar negeri, tapi juga pendidikan formal gratis di Jerman. Anak-anak kita sekolah, sambil bekerja, dan pulang bisa membawa pengalaman kerja serta ijazah pendidikan formal. Ini luar biasa,” ujar Nelly dengan antusias.
Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan lembaga mitra, seperti GIZ Jerman untuk mempercepat pelatihan serta dukungan teknis lainnya.
“Dengan rencana pembukaan pendaftaran dan pelatihan di NTB, program Ausbildung ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam mengatasi pengangguran serta membuka akses pendidikan dan kesempatan kerja global bagi generasi muda NTB,” pungkasnya. (luk)