LOMBOK BARAT (ANTARA)–PT Pelindo III (Persero) Cabang Lembar melayani pengiriman sapi dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Pulau Jawa menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
“Pengiriman sapi asal NTB ke Pulau Jawa menjelang Idul Adha merupakan momentum rutin setiap tahun di Pelabuhan Lembar, karena NTB merupakan sentra sapi potong,” kata General Manager Pelindo Cabang Lembar, Wahyu Agung Prihartanto, di Kabupaten Lombok Barat, Minggu.
Ia mengatakan sapi yang dikirim ke Pulau Jawa tersebut berasal dari Pulau Sumbawa, terutama dari Kabupaten Bima. Hewan ternak itu diangkut menggunakan truk.
Wahyu menambahkan pihaknya berupaya memperlancar dan memastikan sapi yang berada di dalam truk tetap sehat ketika berada di area Pelabuhan Gilimas Lembar, sambil menunggu kapal yang akan menyeberang ke pelabuhan di Banyuwangi, Jawa Timur.
“Kami menyiapkan air secara gratis untuk minum sapi yang jumlahnya ribuan ekor. Kami juga siapkan ruang istirahat khusus bagi para supir truk. Ada kamar mandi dan toilet,” ujarnya.
Pelindo Cabang Lembar, kata dia, juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Wilayah Kerja Lembar, guna memitigasi penularan penyakit hewan selama proses pengiriman sapi.
Wahyu menambahkan pihaknya juga bersinergi dengan PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) untuk mengangkut truk yang membawa sapi menggunakan KM Mutiara Sentosa III dan KM Mutiara Persada III menuju Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi.
“Menurut informasi dari pihak pelayaran, sudah ada 1.040 ekor sapi yang terangkut dengan KM Mutiara Sentosa dengan dua kali pelayaran dan akan terus dilakukan pengangkutan sampai semua sapi terangkut,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Cabang PT ALP, Nicko Telezworo mengatakan pihaknya telah mengantisipasi berbagai kemungkinan selama pelayaran dengan cara menyiapkan ruang muat kapal yang cukup serta dukungan tenaga pengawas dari para Asosiasi Pedagang Sapi serta Dinas Perhubungan NTB.
“Untuk penanganan sapi selama berada di atas kapal, kami tempatkan di deck yang terbuka agar mudah dapat peranginan dan juga stok air tawar kita lebihkan dari yang biasanya 60 ton sekarang bisa sampai dengan 90 ton,” katanya. (Awaludin/Faisal Yunianto)