GIRI MENANG – Pemilik lahan di areal Pelabuhan Gili Mas Lembar berdemo menuntut pihak PT. Pelindo III segera membayar lahan warga di tiga titik, Senin (16/12).
Aksi demo pemilik lahan itu bertepatan dengan kedatangan sebuah kapal pesiar yang berpenumpang ribuan wisatawan asing. Dari informasi yang ada, aksi pemilik lahan tersebut dilakukan karena pihak Pelindo sampai saat ini belum melakukan pembayaran terhadap tiga titik lahan yang ada di Pelabuhan Gili Mas tersebut. ”Sampai saat ini mereka (Pelindo) belum membayar sewa lahan, apalagi membayar biaya penguasaan lahan,” demikian disampaikan Sahib, salah satu pendemo.
Salah seorang pemilik lahan, Inaq Sahmah, adalah salah satu pemilik lahan seluas 1,12 hektar yang sampai saat ini belum dibayar oleh perusahaan plat merah itu. “Menurut kami, Pelindo ini adalah cikal bakal persoalan. Jika tidak dilakukan pembayaran dengan segera, maka kami akan lakukan pemagaran lahan di pintu masuk Pelabuhan Gilimas ini. Kami akan ambil hal kami, ini lahan kami,” ungkap Sahib.
Ditegaskan Sahib, warga pemilik lahan tidak akan bubar sebelum ada kesepakatan tertulis antara pihak Pelindo dengan pemilik lahan. Terlebih, kata dia, para pemilik lahan ini memiliki data serta alas hak kepemilihan sebagai dasar menuntut pembayaran tersebut. ”Kalau tidak ada kesepakatan, kami tidak akan pulang,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Ridwan, warga lainnya. Di dalam orasinya, dia menyebut bahwa ada tiga titik lahan yang belum dibayar. Selain itu, ada indikasi salah bayar yang dilakukan oleh PT. Pelindo. “Ada salah bayar dari Pelindo. Pembayaran tidak dilakukan secara langsung kepada Inaq Sakmah selaku pemilik lahan,” ungkapnya.
Sempat terjadi ketegangan antara pendemo dengan aparat keamananan Namun, aksi tersebut berhasil diredam setelah dilakukan komunikasi secara langsung yang dipimpin Kapolsek KP3 Lembar. ”Silahkan orasi, atau mau hearing. Namun perlu diingat, ini objek vital nasional, ini tamu wisatawan mancanegara juga datang. Jadi kami akan berupaya menjalankan tugas dengan baik,” ungkap Kapolsek KP3 Lembar.
Bahkan, Kapolsek sempat menyatakan bahwa pihaknya seolah-olah dibenturkan dengan kondisi tersebut. Dimana di satu sisi, sebagai polisi mereka harus mengamankan kedatangan ribuan wisatawan yang datang, dan di satu sisi mereka juga harus menjaga agar aksi demonstrasi berjalan dengan tertib. “Kalau soal adanya pelanggaran hukum, silahkan dilakukan prosesnya ada hukum perdata maupun pidana. Namun yang jelas kami berharap agar aksi ini berjalan dengan baik,” tegasnya.
Setelah dilakukan diskusi panjang dan lobi-lobi ke pihak Pelindo melalui fasilitasi aparat kepolisian, pihak Pelindo pun bersedia menemui pendemo dan juga pemilik lahan. Memang, dalam diskusi singkat tersebut belum ada kata sepakat antara ke dua belah pihak, karena pihak Pelindo III Lembar harus menembuskan hal itu ke pusat.
Menurut Branch Manager (BM) Pelindo Lembar Kunto Wibisono mengatakan dirinya tidak memiliki daya untuk menjawab kemauan pemilik lahan karena kebijakan ada di pusat. ”Apapun yang disampaikan hari ini, pasti akan kami sampaikan ke atas, sesuai mekanisme yang ada,” ungkapnya singkat.(ami)