MATARAM—Belum lama ini mahasiswa Amikon-ASM Mataram semester akhir D3 gelombang II mengeluhkan pelayanan pelaksanaan Karya Tugas Akhir (KTA). Pasalnya, selain pelayanannya dinilai tidak ramah, terkesan ada pungutan liar (pungli.
Sumber Radar Lombok menyebutkan, mahasiswa yang mendapat KTA gelombang kedua diminta mengeluarkan uang. Berbeda dengan mahasiswa yang mendapat KTA pada gelombang pertama justru dibebaskan biaya.
“Kami merasa dipersulit, terutama bagi mahasiswa yang menyusun pada konsultasi tahap akhir kepada pembimbing,” ungkap sumber ini, Kamis (9/6).
Sumber yang merupakan mahasiswa Amikom-ASM Mataram ini mengatakan, keluhan itu muncul semenjak menjalankan kewajibannya untuk menyelesaikan KTA yang sedang disusunnya. Bahwa pelaksanaan ujian KTA yang dilaksanakan dua gelombang ini dirasakan ada ketimpangan.
Sementara saat wartawan menghubungi pihak kampus untuk meminta keterangan prihal keluhan mahasiswanya tersebut, ternyata para petinggi kampus tidak ada yang bisa dihubungi. (cr-rie)