Pelayanan Keluarga Ala “Silver Fern Beach” Sekotong

HOTEL SILVER FERN BEACH DILIHAT DARI KOLAM RENANG

KEINDAHAN alam dan keramahan masyarakat Pulau Lombok, telah membius pasangan suami dan isteri asal New Zealand (Selandia Baru), Roy Sandford dan Elenna Sanford, untuk tinggal dan berdomisili, bahkan bekerja wisata di Lombok.

Tidak seperti pengusaha lain yang lebih memilih berinvestasi di kawasan-kawasan wisata yang sudah ramai dikunjungi wisatawan, seperti Pantai Senggigi, Tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air), ataupun di Pantai Kuta Lombok. Pasangan suami isteri ini justeru memilih membangun hotel di pelosok yang sepi, tepatnya di Desa Tawun, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat.

“Alasan utama kami membangun bisnis perhotelan, “Silver Fern Beach” di Desa Tawun, karena kedepan daerah pelosok ini memiliki masa depan yang bagus untuk pengembangan kepariwisataan di Lombok. Bukti nyata adalah keindahan alamnya yang tak kalah dengan keindahan obyek wisata lain di Pulau Lombok. Bahkan mungkin memiliki nilai lebih, karena masih alami, dengan didukung keramahan masyarakat Desa Tawun,” kata Roy.

[postingan number=3 tag=”hotel”]

Dijelaskan Roy, Silver Fern Beach sendiri mulai beroperasi sejak setahun lalu, tepatnya tanggal 1 Mei 2016. Hotel di pinggiran pantai Desa Tawun ini hanya memiliki 10 kamar tipe deluxe, terdiri dari 2 kamar twin, dan 8 kamar single, yang dilengkapi kolam renang, serta restaurant yang siap melayani 24 jam.

Baca Juga :  Melongok Kawasan Wisata Alam Tete Batu Yang Sempat Berjaya

“Untuk tenaga kerja, ada 12 staf yang siap melayani. Dimana dari ke 12 staf Silver Fern Beach ini, 11 orang diantaranya adalah warga lokal Desa Tawun, dan hanya 1 orang staf profesional yang kami ambil dari Mataram, Wendy, Chef (tukang masak) kami,” tutur Roy.

Mengapa kami lebih senang melibatkan orang lokal sebagai pekerja Silver Fern Beach? “Agar apa yang sedang saya usahakan di tempat ini bisa berguna bagi masyarakat sekitar. Kalau soal kemampuan bekerja, tentu kami bisa mengajari mereka sampai bisa. Buktinya, pelayanan yang mereka berikan hingga kini tidak pernah ada keluhan, bahkan banyak dipuji. Apalagi ketika makan malam, pekerja kami juga menyuguhkan live music,” jelas Roy.

HOTEL SILVER FERN BEACH LOMBOK
PEMANDANGAN TIGA GILI DARI HOTEL SILVER FERN BEACH

HOTEL SILVER FERN BEACH LOMBOK
FASILITAS KAMAR DI HOTEL SILVER FERN BEACH

HOTEL SILVER FERN BEACH
PEMILIK HOTEL SILVER FERN BEACH, ROY SANFORD DAN ISTERINYA, ELLENA SANFORD, SERTA SALAH SATU STAF, WENDY

Kecintaan dan keinginan untuk lebih berguna bagi masyarakat sekitar hotel, juga dibuktikan oleh pasangan suami isteri ini dengan cara bergaul dan membaur dengan warga Desa Tawun. “Setiap ada acara yang berlangsung di Desa Tawun, sebisa mungkin kami selalu terlibat membantu. Termasuk ketika hari-hari keagamaan seperti bulan puasa atau lebaran. Bahkan ketika ada warga yang sakit, tengah malam sekalipun, kami selalu siap membantu membawa warga ke Rumah Sakit atau Puskesmas,” ujar Roy.

Demikian yang dilakukan isterinya, Ellena Sandford, dia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dimana baginya, karena saat ini berdomisili di Lombok, khususnya di Desa Tawun, maka dia menganggap bahwa masyarakat sekitar adalah keluarganya sendiri.

Baca Juga :  Batas Hotel Aston dan Pura Diiukur Ulang

“Isteri saya ini penyuka anak-anak. Sehingga di sela waktunya, Ellena juga mengajari anak-anak di Desa Tawun bahasa Inggris. Hasilnya, kini banyak anak-anak Desa Tawun yang menguasai bahasa Inggris dengan lancar,” ulas Roy.

Ditanyakan soal para tamu yang sering menginap di Silver Fern Beach? Kembali Roy menjelaskan, kebanyakan tamu yang menginap berasal dari Eropa. “Pemasaran kami lakukan via online. Sehingga para tamu menginap biasanya booking (pesan) hanya sehari semalam. Tapi setelah merasakan menginap, biasanya tamu justeru menambah waktu menginapnya. Sehingga rata-rata tamu menginap 3 sampai 5 hari di Silver Fern Beach,” beber Roy.

Apa alasan tamu menambah waktu menginap? “Kami tidak mengetahui pasti. Yang jelas dengan menginap di Silver Fern Beach, mereka seperti mendapatkan suasana akrab yang penuh kekeluargaan. Karena manajemen yang kami terapkan memang fleksibel, dan penuh kekeluargaan. Namun tetap profesional. Sehingga mereka merasa betah, dan kemudian menambah hari menginap,” beber Roy seraya menyampaikan, aktifitas yang dilakukan para tamu biasanya melakukan snorkeling dan diving di Tiga Gili (Gili Nanggu, Gili Tangkong, dan Gili Sudak), serta di Gili Layar, yang tepat berada di depan hotelnya. (gt)

Komentar Anda