MATARAM – Sejumlah pelatih dan atlet peraih Medali di ajang PON XXI/2024 Aceh-Sumut kembali mengingatkan Pemerintah Provinsi NTB terkait janji pemberian bonus peraih medali. Pasalnya, pemberian bonus yang diharapkan belum ada kepastian kapan diberikan.
“Bonus itu penting bagi kami (pelatih dan atlet-red). Karena dengan cara itu kami tetap semangat berlatih,” ujar Pelatih Menembak NTB Andik Budi Hariono, Selasa (19/11).
Dikatakannya, pemberian bonus sebagai bentuk penghargaan kepada pelatih dan atlet merupakan kewajiban pemerintah, sehingga bagi atlet dan pelatih juga, bonus itu merupakan hak yang harus diterimanya. Artinya dalam hal ini, pemerintah terkait harus memberikan kejelasan prihal bonus yang merupakan hak para pelatih dan atlet.
Menurut Andik, kalau misalnya pencairan bonus tidak bisa diberikan secara penuh oleh pemerintah, pihaknya tidak persoalkan diberikan setengah dulu pada Desember bulan depan, kemudian sisanya bisa di selesaikan pada Februari 2025.
“Setengah dulu gak masalah bagi kami. Yang penting hak dan keringat kami dihargai,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Atletik NTB H Muhdar mengatakan, bonus yang diterima atlet harus sesuai dengan yang dijanjikan. Diantaranya medali emas Rp350 juta, perak Rp250 juta, dan Perunggu Rp150 juta. Begitu juga dengan pelatih, diharapkan benar-benar naik menjadi 70 persen, dari 60 persen pada PON sebelumnya.
Muhdar yang juga pelatih senior ini berharap, pencairan bonus bisa dituntaskan sebelum pelantikan Gubernur NTB yang baru. Ini diantisipasi terjadinya gesekan kepentingan nantinya. Tidak hanya itu, pencairan bonus juga menurutnya harus full. Karena setengah-setengah, dikhawatirkan terjadi ketidakpuasan dan berakibat ribut.
“Kalau saya seharusnya bonus Full. Tidak setengah-setengah yang pada akhirnya ribut. Itu yang kita antisipasi jangan sampai terjadi,” tegasnya.
Terpisah, Plh Kepala Dispora NTB Anang Zulkarnaen mengatakan, perihal bonus pelatih dan atlet peraih medali PON 2024 sudah on proses. Semuanya sedang disesuaikan dengan keadaan daerah, sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan oleh pelatih dan atlet.
Ditegaskannya, Pemprov NTB dipastikan bertanggung jawab penuh dengan bonus atlet dan pelatih. Kendati pencariannya harus ditunggu dulu, karena izin pencairannya masuk di 2025 nanti.
“Soal bonus sudah on proses. Tapi izin pencairan masuk di tahun 2025 nanti,” tutupnya. (rie)