Pelatih Atlet Wanti-Wanti Bakal Kena PHP

Terkait Pemberian Bonus untuk Pelatih Atlet PON Papua

PELATIH “ Tampak fokus saat salah satu pelatih Cabor Kempo, Agus Suharyan melatih sejumlah atletnya sebelum tampil di PON XX Papua 2021. (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Semakin tahun, peningkatan prestasi olahraga NTB terbilang cukup bagus. Buktinya di PON XX Papua 2021, NTB sukses bawa pulang 15 emas, 11 perak, dan 12 perunggu. Semua ini tentu tidak lepas dari tangan dingin para pelatih, sehingga keringat darah para pelatih, terutama yang raih medali harus diapresiasi dengan lebih layak.

Adapun bonus bagi atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu sudah ditetapkan Pemprov NTB. Namun bonus untuk kalangan pelatih masih belum ada informasi jelas mengenai jumlah yang akan diberikan. Keadaan ini praktis membuat para pelatih bertanya-tanya.

“Saat ini yang kita dengar wacana bonus untuk pelatih berbeda dari PON Jabar 2016,” kata Ketua Forum Pelatih NTB Agus Suharyan, Senin (25/10).

Dikatakannya, dari informasi yang diperoleh, besaran bonus pelatih ada di kisaran 30-50 persen dari bonus atletnya. Sedangkan di PON Jabar 2016, pelatih mendapatkan bonus sebesar 60 persen dari bonus yang diperoleh atletnya. Kalau sampai benar di bawah 60 persen berarti pelatih di-PHP. Karena awalnya akan diberikan sesuai PON Jabar 2016.

Baca Juga :  100 Peserta HK Endurance Challenge dari 18 Negara

Menurut Agus, prestasi NTB di PON Papua sudah luar biasa. Dengan raihan 15 medali emas dan berada di peringkat 9 nasional. Seharusnya atlet dan pelatih yang sudah berjuang mendapatkan apresisasi yang lebih. Karena itu, para pelatih berharap bonus atlet diberikan sesuai dengan yang sudah ditentukan. Peraih medali emas mendapatkan Rp 300 juta dan lainnya menyesuaikan.

Kemudian bonus pelatih, persentasenya ditingkatkan atau minimal sama dengan yang diterima saat PON Jabar 2016. Selain itu, atlet dan pelatih yang tidak mendapatkan medali juga harus memperoleh apresiasi dari Pemprov NTB.

“Miris jika memang benar bonus pelatih malah berkurang. Ini berarti keberadaan profesi pelatih masih dipandang sebelah mata,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua KONI NTB Andy Hadianto mengaku belum mengetahui pasti bonus yang akan diterima pelatih.

“KONI belum tahu. Tapi kalau saya pribadi ditanya maka sebaiknya sesuai dengan PON Jabar 2016,” katanya.

Baca Juga :  PS Daygun Tekuk Mandalika FC dengan Skor 1-0

Kepala Dispora NTB H Surya Bahari mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat bersama sejumlah instansi untuk merumuskan bonus atlet dan pelatih ini. Pihaknya mengaku sudah mengajukan beberapa alternatif. Salah satunya adalah besaran bonus pelatih sebesar minimal 30 persen dan maksimal 50 persen dari bonus yang diterima atletnya.

“Penetapan bonus ini harus jelas dasarnya,” bebernya

Menurut Surya, aturan pasti penetapan bonus memang tidak ada. Tetapi pemberian bonus bisa dilakukan dengan tidak melebihi bonus yang diberikan secara Nasional. Sedangkan bonus pelatih itu antara 30-50 persen.

“Ini sudah kita konsultasikan juga ke Kemenpora. Intinya jangan menyalahi regulasi dan yang kami usulkan adalah jumlah tertinggi atau 50 persen,” jelasnya.

Surya berharap seluruh elemen olahraga bisa melihat kondisi yang ada sekarang. Segala keputusan yang diambil nanti pasti memperhatikan kondisi yang masih sulit seperti sekarang ini.

“Kami juga sudah usulkan atlet dan pelatih yang tidak dapat medali bisa mendapatkan apresiasi,” tandasnya.  (rie)

Komentar Anda