Pelanggar Terbanyak Didominasi Pelajar

Ilustrasi Oprasi Simpatik

MATARAM—Operasi Simpatik Gatarin 2017 berakhir tanggal 21 Maret lalu.

Ditlantas Polda NTB dan Polres jajaran  merilis hasil pelaksaan operasi yang dilaksanakan selama 20 hari ini. Selama gelaran operasi tahun ini, tercatat ada 22.560 blangko teguran yang dikeluarkan oleh kepolisian pada tahun 2017.  Jumlah tersebut berbeda jauh dengan teguran tahun lalu yang hanya mengeluarkan 7.186 teguran. ‘’ Cukup signifikan memang jumlahnya. Tahun ini kan memang perintah pimpinan untuk melakukan peneguran. Baik itu secara lisan dan tertulis. Kalau pelanggaran yang menyebabkan meninggal dunia kita tindak tegas dengan memberikan tilang,’’ ujar Wadir Lantas Polda NTB AKBP I Komang Suartana saat memberikan keterangan di Mapolda NTB, Jumat kemarin (24/3).   Kemudian, angka kecelakaan atau fasiltasnya mengalami peningkatan. Pada 2016 terjadi kecelakaan sebanyak 53 kasus. Sedangkan gelaran operasi Simpatik tahun ini meningkat sebanyak 59 kasus. Begitu juga dengan kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia mengalami peningkatan. ‘’ Tahun lalu jumlah yang meninggal 8 orang, tahun ini meningkat menjadi 18 orang. Jadi fatalitasnya seratus persen naik,’’ katanya.

Baca Juga :  Jaksa Kembali Periksa Plt Kepala Disbudpar

[postingan number=3 tag=”mataram”]

Kecelakaan lalu lintas terbanyak terjadi di Polres Lombok Timur yaitu sebanyak 34 kasus dengan korban meninggal dunia 4 orang. Sedangkan pelanggaran terbanyak didominasi  oleh Polres Mataram. ‘’ Karena ini memang jumlah kendaraan di Mataram memang banyak.  Kedua itu di Lombok Timur,’’ ungkapnya.

Masyarakat  dalam pelaksanaan operasi tahun ini banyak yang menghiraukan teguran yang diberikan petugas. Hal ini menjadi salah satu faktor banyaknya blangko teguran yang dikeluarkan oleh petugas. ‘’ Teguran-teguran ini banyak tidak diindahkan. Makanya jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi cukup tinggi. Inilah yang perlu kita antisipasi,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Polda Matangkan Persiapan Operasi Lilin 2016

Jumlah pelanggaran yang tertinggi tahun ini masih didominasi oleh kelengkapan surat menyurat. Disusul kemudian oleh penggunaan helm. ‘’ Belum biasa saja, mereka melihat ada yang tidak memakai helm ya ikut-ikutan. Kebanyakan terjadi di daerah pedesaan,’’ katanya.

Pelanggaran terbanyak juga masih didominasi oleh pelajar atau yang berumur 20 sampai 25 tahun. ‘’ Masih didominasi oleh pelajar sekitar 2 ribuan pelanggaran,’’ tandasnya.(gal)

Komentar Anda