SELONG – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mengganti jajaran direksi Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Lombok Timur. Alasannya, selama ditinggal sejak tahun 2013 yang lalu waktu dirinya menjadi bupati, pelanggan PDAM merosot tajam. “PDAM yang saya tinggal waktu itu bukannya bertambah pelanggan, malah justru merosot berkurang, sehingga semua personelnya saya ganti,” tegas Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy kepada Radar Lombok, Senin kemarin (7/1).
Sukiman menegaskan, semua direksi PDAM sudah dirombak total. Seperti direktur utama, direktur umum, direktur teknis, dan lainnya sudah diganti semua. Untuk mengganti kepengurusannnya, dirinya sudah menunjuk mantan Sekretaris DPRD Lombok Timur yang merupakan lulusan IPDN yang diyakini akan mampu membawa PDAM lebih baik. “Yang dulunya direkturnya hanya tiga, saat ini kami tambah dengan diretur teknik, dengan harapan pelanggan PDAM bisa bertambah dari yang sebelumnya,” akunya.
Target PDAM saat ini sangat tinggi, yaitu sebanyak 35 ribu pelanggan. Dirut PDAM yang baru ini harus mendapatkan lima ribu pelanggan dalam setahun. Jika tidak mampu memenuhi target yang ada, maka perlu dilakukan evaluasi. “Untuk mencapai target ini tentunya harus mencapai lima ribu setahun, kalau tidak saya akan evaluasi kembali demi mendapatkan PAD dari PDAM,” ujarnya.
BACA JUGA: Personel Pol PP ‘’Beli’’ Seragam Ilegal
Harapan dari PDAM ini tentunya ingin mendapatkan PAD dari sumber air yang ada. Sehingga dirinya mencari orang-orang yang profesional dalam bekerja. Terutama bagaiamana caranya agar air dari PDAM ini tidak macet, pelanggan meningkat. ‘’Karena kita belikan dia bekal, tentunya kita berharap juga mendpatkan PAD yang besar,” jelasnya.
Berbicara keberadaan bendungan Pandanduri yang dikelola sebagai air minum, lanjut mantan Dandim Lotim ini, air dam Pandanduri masih sangat minim jika digunakan sebagai mata air minum. Karena kebutuhan akan air sebagai irigasi untuk masyarakat Lombok Timur bagian selatan masih kurang dan tidak layak. “Bagi saya menggunakan air dam Pandanduri ini tidak layak, karena biaya instalasinya sangat tinggi. Kedua Pandanduri ini ditujukan untuk irigasi, bukan air minum,” katanya.
Melihat bendungan di wilayah lain, air bendungan dimanfaatkan karena airnya tidak pernah putus. Sementara di Lombok Timur airnya hanya ada pada musim hujan saja yang airnya hanya berasal dari dua sungai. “Jika Pandanduri kita sedot sebagai air minum di samping digunakan sebagai air irigasi, saya yakin tidak akan bertahan lama, karena kebutuhan air minum lebih besar dari pada air irigasi,” tegasnya.
BACA JUGA: Polda NTB Usut Pembangunan Pasar Pancor
Untuk itu, demi mendapatkan air bersih ini, jangan menggantungkan diri pada Pandanduri saja, tetapi cari sumber air yang dimiliki. Karena di Lombok Timur terdapat banyak mata air yang bisa dimanfaatkan selain memanfaatkan bendungan yang airnya hanya sedikit saja. “Kita saat ini miliki aset yang terdapat banyak mata air, dan tolong ini dimanfaatkan dengan baik,” tandasnya. (wan)