MATARAM – Satreskrim Polresta Mataram sudah mengantongi identitas satu dari dua mahasiswa yang dikejar karena terlibat penganiayaan di Hotel Kristal, Kota Mataram saat pemilihan Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mataram. “Satu orang sudah positif (inisialnya),” ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Kamis (13/10).
Sedangkan satu pelaku masih abu-abu, karena dari keterangan tersangka yang sudah diamankan dan keterangan pelapor, belum sinkron terkait identitas. “Di CCTV, tersangka lain bilang ini si A, sedangkan korban bilang ini si B. Ini masih debatable (belum pasti) satu orang ini,” katanya.
Untuk memastikan identitas pelaku yang masih debatable itu, dua nama yang disebut oleh tersangka dan pelapor akan dipanggil. “Satu yang sudah positif, satu masih debatable antara pelaku dan pelapor. Nantinya akan kami panggil dulu dua orang itu,” sebutnya.
Dikatakan, satu nama yang sudah dikantongi sempat dilakukan pengejaran. Namun pengejaran belum membuahkan hasil, hal itu dikarenakan posisi pelaku yang berpindah-pindah. Mulai dari berada di Loteng, Lotim dan Lombok Barat. “Jadi, masih belum terdeteksi di mana posisinya dia. Nanti rencana kita panggil melalui keluarganya. Dua orang itu belum diamankan,” bebernya.
Diketahui, pelaku penganiayaan berjumlah empat orang. Dua orang lainnya sudah diamankan, inisial S dan R yang berasal dari Lotim dan Loteng.
Dugaan penganiayaan di Hotel Kristal tersebut terjadi Selasa (26/9) lalu. Di mana, ada salah seorang yang menjadi korban penganiayaan. “Disinyalir salah satu kelompok tidak puas dengan hasil pemilihan yang terjadi dan dilakukan pemilihan ulang di malam hari. Dan itu yang membuat mereka bersinggungan,” ungkapnya.
Dari bersinggungan itu, satu orang dirawat di rumah sakit akibat dianiaya benda tumpul. “Proses hukumnya tetap berlanjut,” tandasnya. (sid)