Pelajaran Berharga untuk SMAN 4 Praya

BERPOSE: Klub SMAN 4 Praya (berdiri) dan Babaretow A (berlutut) berpose bersama wasit dan pelatih mereka sebelum bertanding (DHALLA/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Laga perdana open turnamen bola voli antar pelajar ‘Tunas Babaretow Cup’ Jelantik Kecamatan Jonggat Lombok Tengah menampilkan empat klub. Yakni, klub tuan rumah Babaretow A, SMAN 4 Praya, Labuapi, dan Bajang Batu Kumbung, Sabtu (15/4).

Laga perdana babak peyisihan ini menampilkan klub tuan rumah Babaretow A melawan SMAN 4 Praya. Pertandingan seru menjadi pelajaran dan pengalaman berharga untuk anak-anak SMAN 4 Praya. Mereka ditaklukkan anak-anak tuan rumah dengan skor 2-0 (Babaretow A-SMAN 4 Praya). Tragisnya, anak-anak SMAN 4 Praya bahkan  tak sempat memberikan perlawanan dalam pertandingan ini.

[postingan number=3 tag=”voli”]

Mereka tak berdaya ketika berhadapan dengan tunas terbaik tuan rumah ini. Sejak dimulainya pertandingan, anak-anak SMAN 4 Praya sudah terihat keteteran. Mental mereka tampak sudah remuk terkoyak gemuruh teriakan suara suporter militan tuan rumah. Sehingga anak-anak SMAN 4 Praya tampak seperti tak bersemangat menaklukkan musuhnya.

Tak ayal, semua itu menjadi peluang emas bagi anak-anak tuan rumah untuk mempermalukan tamu kehormatannya pada laga itu. Pada set pertama, anak-anak SMAN 4 Praya hanya mampu membuahkan poin pada angka 10-25 (SMAN 4 Praya-Babaretow A). Angka merupakan angka yang cukup buruk pada permainan bola voli. Karena SMAN 4 Praya nyaris tak memberikan perlawanan sama sekali.

Baca Juga :  Lepas dari Tangan KONI, GOR jadi “Hutan”

Selama permainan, nyaris tidak ada satu bola manis pun yang berhasil disuguhkan untuk lawannya. Begitu juga dengan bola panas yang mampu membuat musuhnya meriang. Sama sekali tak ada, sehingga anak-anak tuan rumah dengan leluasa menumpas anak-anak SMAN 4 Praya.

Memasuki set kedua juga demikian. Anak-anak SMAN 4 Praya bukan berbalik menjadi beringas membalas kekalahan. Tetapi masih terlihat murung seperti pada set pertama. Sehingga kesempatan itu kembali menjadi peluang emas bagi anak-anak tuan rumah.

Meski pelatih SMAN 4 Praya, Manah beberapa kali harus meminta rehat sejenak untuk memulihkan semangat anak buahnya. Tetapi, semua itu tak membuahkan hasil. Meski permainan tak seburuk set pertama, tapi anak asuh Manah ini tetap saja tak berdaya menghadapi anak-anak tuan rumah. Hingga akhirnya set kedua ini kandas pada sekor 18-25 (SMAN 4 Praya-Babaretow A). ‘’Ini pengalaman berharga buat anak-anak SMAN 4 Praya,’’ ungkap Manah.

Pada putaran seterusnya kemudian menampilkan klub Labuapi dan Bajang Batu Kumbung. Dalam pertandiangan ini, permainan terlihat cukup seimbang. Akan tetapi, tetap saja keperkasaan anak-anak Labuapi tak tertandingani. Maklum, beberapa di antara mereka tergolong pemain senior.

Baca Juga :  Rina Rawianou, Satu-satunya Wasit Perempuan Sepak Bola asal NTB

Usia mereka memang masih bocah. Tapi pengalaman mereka sudah cukup terasah selama ini. mereka tak jarang terlihat nongol di gelanggang bola voli dewasa dengan menjadi pemain cadangan. Sehingga dengan pengalaman itu, anak-anak Labuapi dengan mudah menaklukkan anak-anak Bajang Batu Kumbung.

Pada set pertama, Labuapi berhasil menaklukkan Bajang Batu Kumbung pada angka 25-19 (Labuapi-Bajang Batu Kumbung). Kemudian pada set kedua Labuapi kembali sukses landing pada angka 25-13 (Labuapi-Bajang Batu Kumbung).

Sekretaris Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Lombok Tengah, Lalu Sukemi pada saat pembukaan menyatakan, pertandingan ini merupakan ajang untuk mencari cikal bakal pemain andal kedepannya. Dia berharap, bisa ditemukan tunas pemain terbaik bola voli dengan pertandingan tersebut. Sehingga akan mudah mengasah dan mendidik mereka menjadi atlet andalan bola voli kedepannya.  ‘’Dengan demikian, kita tidak akan krisis atlet. Kita berharap pertandingan ini bisa berjalan sukses dengan mengedepankan suportivitas,’’ imbuhnya. (dal/*)

Komentar Anda