SELONG– Pelabuhan Labuhan Haji digadang-gadang akan mampu mendorong peningkatan perekonomian Lombok Timur (Lotim).
Inilah yang menjadi alasan, pemkab setempat untuk tetap ngotot menuntaskan pengerjaan pelabuhan itu. Meski sebelumnyaa, pengerukan kolam labuh gagal dieksekusi, termasuk di tahun 2016 lalu namun di APBD perubahan mendatang, pemkab kembali berencana akan menggelontrokan anggaran untuk pengerukan kolam labuh.
[postingan number=3 tag=”labuhan”]
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) NTB Lalu Bayu Windiya menilai, jika pelabuhan tersebut nantinya sudah bisa beroperasi dengan maksimal, maka akan memberikan dampak terhadap perkembangan perekonomian di Lotim. Karena keberadaanya, akan bisa memperlancar arus barang yang masuk ke daerah ini. ‘’ Pasti itu, akan berdampak terhadap kemajuan ekonomi. Dan laut itu akan ada trayek perintits. Salah satunya pelabuhan ini,” ungkapnya Sabtu lalu (8/4).
Pelabuhan ini kata Bayu, punya potensi sangat besar untuk akses jalur laut. Selain untuk bongkar muat barang, pelabuhan ini juga rencananya akan dijadikan sebagai jalur penyebarangan untuk penumpang umum. Rencanan itu muncul, setelah adanya tawaran dari salah satu perusahaan kapal cepat dari KSB untuk membuka rute penyeberangan jenis kapal perintis dari pelabuhan Labuhan Haji menuju Pelabuhan Benete, KSB. ‘’Kalau rencanan pembukaan rute penyeberangan dari Pelabuhan Haji- Benete itu peluangnya masih sedang dilihat oleh swasta,” singkatnya.
Meski fasilitas pelabuhan Labuhan Haji belum maksimal, namun akses bongkar muat telah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya bongkar muat cangkang sawit untuk memenuhi kebutuhan para petani tembakau. Tapi sejak muncul wacana pengerukan, aktivitas bongkar muat sempat tertunda sekitar beberapa bulan dan kini kembali normal setelah pengerukan batal dilakukan. ‘’ Bulan –bulan ini kembali ada kegiatan. Rencannya bongkar cangkang sawit,” kata kepala UPP Pelabuhan Labuhan Haji Hasibullah lebum lama ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Mulki yang ditunjuk bupati terkait persoalan pelabuhan ini mengaku, setelah pengerukan kolam labuh gagal dilakukan lantaran pihak kontraktor tidak sanggup bekerja, maka kelanjutan pengerukan dipastikan kembali akan dianggarakan pihak pemkab di APBD perubahan mendatang. Kalau tidak dianggarkan jelas yang akan dirugikan pemkab itu sendiri. Karena keberadaan pelabuhan ini dianggap sangat strategis sekali.
Menurutnya, keberadaan pelabuhan ini banyak diminati oleh para pengusaha yang berasal dari luar daerah. Setikdanya ada lima proposal tawaran dari perusahaan yang berminat menggunakan jasa pelabuhan itu untuk bongkar muat barang. Perusahaan dimaksud diantaranya, pendistribusan bahan bakar minyak untuk wilayah Lombok, Bima dan Sumbawa. Selain itu ada juga proposal untuk bongkar muat besi dari wilayah Batam.‘’ Dari lima proposal ini, di saya saja ada dua. Kenapa pelabuhan ini dipilih karena biaya pelabuhan lokal lebih murah. Dan komunikasinya juga lebih enak,” kata Mulki. (lie)