Pekerjaan Bertambah, Datang Awal Lagi

MARBOT : Marbot Musala Siti Aisyah Pemkot Mataram.

Biasanya pada bulan Ramadan, aktivitas beribadah jamaah meningkat. Di masjid-masjid banyak jamaah melaksanakan salat baik wajib maupun sunnat. Karena itu di bulan Ramadan aktivitas marbot masjid atau musala juga meningkat.


ZULFAHMI-MATARAM


Haji Ramli (69), adalah warga Lingkungan Dasan Agung Kota Mataram. Ia sudah hampir lima tahun menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintah Kota Mataram. Ia ditempatkan menjadi marbot Musala Aisyah yang berada di komplek kantor Pemkot.

Setiap hari ia datang ke musala seperti PTT lainnya. Tugasnya menjaga kebersihan musala. Pada bulan puasa ini kesibukannya bertambah. Apalagi saat ini musala setempat tengah digunakan sebagai lokasi Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Korpri. Ini yang pertama kalinya musala ini dipakai untuk kegiatan STQ Korpri. Tahun-tahun sebelumnya biasanya yang dipakai adalah lantai III kantor wali kota.” Puasa tahun ini ada kesibukan baru yakni kegiatan STQ Korpri,” kata Haji Ramli saat ditemui kemarin.

Baca Juga :  Perjuangan Amaq Fahri, Penjual Gula Gending Keliling dari Kampung ke Kampung

Musala ini didirikan pada tahun 2000. Selama bertugas, ia mengetahui bahwa musala ini sudah dua kali diperbaiki. Sebagai seorang marbot, tugasnya tidak hanya membersihkan musala, tetapi mempersiapkan pelaksanaan ibadah salat. Misalnya untuk salat tarawih setiap malam, ia harus datang lebih awal lagi untuk mempersiapkan segala keperluan tarawih.”Setiap malam selesai berbuka saya langsung ke musala untuk persiapan,” tuturnya.

Waktu luang selesai berbuka yang seharusnya menjadi waktu tempat berkumpul bersama keluarga setelah bekerja dari pagi sampai sore harus ia korbankan untuk mempersiapkan kegiatan salat tarawih. Usia tarawih Ramli tidak langsung pulang tetapi ia melakukan tadarusan dulu  beberapa jam setelah itu baru pulang.”Semua kegiatan ini menjadi kesibukan tambahan pada bulan puasa,” terangnya.

Baca Juga :  Safari Sambil Salurkan Sumbangan

Meskipun ia harus pulang malam, ia tidak pernah merasa lelah, karena mejadi seorang marbot ini adalah pilihannya sendiri. Bukan diminta atau ditunjuk oleh pimpinan. Dulu saat baru-baru masuk menjadi PTT ia sendiri yang menawarkan diri untuk menjadi seorang  merbot. Setelah lama berjalan beberapa waktu kemudian ia diangkat menjadi PTT di Pemkot Mataram.” Alhamdulillah jadi marbot ini permintaan saya sendiri,” terangnya.(*)

Komentar Anda