Pejabat Bermanuver, Mohan: Saya Pastikan Dia Tidak Saya Pilih

PESERTA PANSEL: Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana memastikan tidak akan memilih peserta lelang jabatan yang bermanuver untuk terpilih menjadi pejabat eselon II. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana mulai buka suara tentang tahapan seleksi pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Kota Mataram yang saat ini sedang bergulir. Dia memastikan, dirinya meminta seluruh peserta lelang jabatan untuk mengikuti ketentuan yang ada.

Peserta juga diminta tidak bermanuver agar bisa terpilih sebagai pejabat eselon II Kota Mataram. Apalagi sampai melobi pihak tertentu. Untuk itu, Mohan memastikan dirinya tidak akan memilih pejabat yang bermental grasak-grusuk.

“Tidak boleh ada yang seperti itu. Kalau ada yang bermanuver, apalagi sampai melakukan hal-hal di luar ketentuan. Sekalipun nanti rekomendasi Pansel dia pantas dipilih. Saya pastikan dia tidak saya pilih,” ujar Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat kemarin (17/9).

Sebagai kepala daerah yang memiliki kewenangan penuh untuk memilih pejabat. Dia menggaransi akan memilih pejabat dengan kompetensi yang terbaik. Karena dari penilaian tim panitia seleksi (Pansel) diketahui tentang seluruh kemampuan tiga nama yang diserahkan disetiap jabatan.

Untuk diketahui, saat ini sedang berlangsung tahapan seleksi pengisian 7 jabatan eselon II Kota Mataram. Yakni jabatan kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Perspustakaan, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Direktur RSUD Kota Mataram.

“Saya nanti akan melihat rekomendasi tim Pansel seperti apa. Tentu nanti itu yang jadi tolak ukur saya untuk menentukan pejabat yang akan mengisi di situ,” katanya.

Mohan juga sadar, tahapan lelang jabatan Kota Mataram sedang menjadi sorotan utama. Putusan dan pilihan dirinya selaku wali kota juga tengah dinantikan banyak pihak. Ketua DPD I Partai Golkar itu menggaransi, pelaksanaan lelang jabatan berjalan sesuai ketentuan (on the track).

Baca Juga :  Cara Petugas Cegah Kasus Kebakaran di Mataram

“Itu tentu. Kita sudah serahkan tugas kepada tim pansel untuk assasment dan lainnya. Tentu itu harus kita jadikan referensi dalam memutuskan nama-nama pejabat terpilih,” tegasnya.

Mohan lantas memastikan indepedensinya terjaga dalam memutuskan pejabat. Seraya menyatakan, keputusannya tidak akan terpengaruh oleh intervensi pihak manapun.

“Insyaallah tidak bisa itu. Karena saya melihat dan menilai berdasarkan rekomendasi pansel nantinya yang jadi putusan saya. Karena saya juga tidak akan menghianati hasil kerja keras tim pansel,” jelasnya.

Walaupun kini tahapan pansel masih berjalan. Tapi waktu yang tersisa untuk memutuskan pejabat terpilih kian menipis. Karena dari informasi yang diterima. Pelatikan pejabat terpilih nantinya paling lambat dilaksanakan 2 Oktober mendatang.

Mohan mengatakan, waktu tidak menjadi persoalan. Karena ia yakin pansel bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. “Apalagi yang harus saya pertimbangkan. Kan ada hasil assasment-nya. Itu saja jadi patokan saya,” terangnya.

Mohan kini memberikan kesempatan pansel bekerja dengan tenang. Dirinya sama sekali tidak memberikan penekanan apapun. Kemudian yang terpenting, selain tidak mengetahui nama-nama peserta lelang jabatan. Dirinya menutup kesempatan untuk bertemu dengan peserta lelang jabatan.

“Tidak pernah saya lihat dan apa agenda hari ini oleh tim pansel saya tidak tahu. Itu ranah mereka dan saya menunggu hasil rekomendasi mereka,” katanya.

Sementara itu, Sekda Kota Mataram H Effendi Eko Saswito selaku Ketua Pansel menyebutkan, bahwa proses penilaian kepada peserta lelang jabatan hingga kini masih tetap berlangsung. Dan saat ini masih dalam proses penilaian rekam jejak.

“Proses rekam jejak ini menjadi bagian yang sangat penting untuk mengetahui integritas kalangan pejabat yang akan ditetapkan ke depan. Dari penilaian itu nanti akan dirangking mulai dari satu sampai tiga nama, untuk selanjutnya diserahkan tiga nama itu kepada Wali Kota Mataram, yang akan siapa yang terbaik,” jelas Eko.

Baca Juga :  Dewan Minta Pemkot Tindak Pedagang Tuak

Sedangkan Ketua DPRD Kota Mataram, H Didi Sumardi mengatakan pihaknya sejak awal terus memantau perjalanan Pansel, yang dinilainya berjalan cukup obyektif. Itu terlihat dari animo para pejabat eselon III yang mendaftar dan mengikuti seleksi jabatan eselon II. Dimana dari tujuh jabatan eselon II yang kosong, semua penuh peminat.

“Sekarang proses penilaian masih sedang berjalan. Kalangan pejabat yang ikut, jangan membuat kegaduhan-lah. Ini kan Pansel berjalan sangat obyektif,” kata Didi.

Dikatakan Didi, untuk memutuskan yang terbaik, ada ditangan Wali Kota Mataram, dan proses yang dijalankan saat ini juga sudah sangat baik. Pansel tentu melakukan penilaian, yang hasilnya nanti akan disampaikan kepada Wali Kota.

“Saya berkeyakinan Pak Wali Kota akan sungguh-sungguh memperhatikan hasil Pansel sebagai referensi yang berharga. Saya menaruh kepercayaan Pansel bertindak obyektif,” ujar Didi.

Pandangan Didi ini mengemuka, karena setelah tahapan asesmen usai, pihaknya mendengar kalangan pejabat peserta Pansel banyak yang mulai kasak-kusuk untuk melobi jabatan eselon II.

“Saya kira ini cara yang salah. Karena mau bagaimana pun, keputusan ada di tangan Pak Wali Kota. Tentu dengan dasar penilaian obyektif yang telah dilakukan Pansel. Jadi (pejabat) jangan ciptakan kodisi yang tidak baik. Mari kita buat tradisi yang baik,” tandasnya.

Menurut Didi, selama ini proses Pansel telah berjalan dengan baik. “Hasil Pansel tentu akan menjadi bagian masukan kepada Pak Wali Kota Mataram. Saya berkeyakinan Pak Wali Kota akan memilih yang terbaik untuk pejabat eselon II,” pungkasnya. (gal/dir)

Komentar Anda