Pedagang Pasar Mandalika Keluhkan Sampah

MATARAM – Tumpukan sampah di bagian selatan Pasar Mandalika yang merupakan lahan PT. Pade Angen dikeluhkan pedagang. Tumpukan sampah menjadi pemandangan sehari-hari dan sangat mengganggu aktivitas berjualan mereka setiap hari.

Sampah menggunung di sebelah selatan pasar. Sampah bahkan meluber hingga ke tengah jalan. Sampah setempat menimbulkan bau menyengat dan sangat mengganggu pengguna jalan. Semakin hari jalan semakin menyempit akibat sampah berserakan. “ Ini dari PT Pade Angen selaku pengelola pasar yang disewa oleh pedagang,” kata Kepala Lingkungan Karang Rundun Abdul Hamid kepada Radar Lombok, Sabtu (13/8).

Lebih parah lagi, tidak ada tempat khusus yang disediakan oleh pengelola dalam hal ini PT. Pade Angen untuk membuang sampah sementara sebelum diangkut petugas. Sampah dibiarkan menggunung berminggu-minggu. Warga sekitar juga mulai resah dengan tumpukan sampah yang kerap mengganggu pengguna jalan dan membuat saluran menjadi dangkal.

Baca Juga :  Buang Sampah Sembarangan, Warga Kota Mataram Kena Denda Rp 50 Juta

Ia berharap Pemerintah Kota Mataram memberikan teguran ke PT. Pade Angen. Karena selama ini pengelola menarik retribusi kebersihan ke para pedagang. Namun nyatanya tempat pembuangan tidak ada. “ Seharusnya ada tempat khusus yang dibuat oleh PT Pade Angen,” katanya.

Ketua Kelompok Pedagang Fahrurozi juga mempertanyakan hal yang sama. Selama ini setiap bulan para pedagang yang menyewa maupun yang membeli Ruko ditarik biaya retribusi kebersihan. Namun nyatanya sampah jauh dari tempat berdagang. Apalagi di bagian selatan yang berdekatan dengan pasar buah yang sangat ramai setiap hari. “ Selain pedagang, pembeli juga risih karena bau tidak sedap,” katanya.

Baca Juga :  Mataram Raih Adipura, Sampah Jadi Tantangan

Kepala Dinas Kebersihan Kota Mataram Dedi Supriadi mengakui tumpukan sampah di selatan lahan PT Pade Angen. Ia menyebut setiap hari sampah diangkut oleh petugas. Ia juga telah bersurat ke PT. Pade Angen untuk membuat tempat khusus sampah. “  Kita minta PT Pade Angen sediakan tempat khusus, baru kita tempatkan kontainer,” katanya.

Dedi juga mengaku kesal dengan PT. Pade Angen selama ini. Petugasnya justru kerap disalahkan para pedagang.(dir)

Komentar Anda