Pedagang Keliling di Mandalika Resahkan Wisatawan

DIKELUHKAN: Keberadaan para pedagang keliling di KEK Mandalika dikeluhkan wisatawan karena merasa tak nyaman. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYAKeberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi incaran para wisatawan lokal hingga mancanegara. Sayangnya, di tengah banyaknya kunjungan wisatawan, para pedagang keliling yang terkesan memaksa para wisatawan untuk membeli barang daganganya justru membuat wisatawan tidak nyaman.

Salah seorang pengunjung KEK Mandalika asal Kota Mataram, Lukman menuturkan, beberapa waktu lalu dia ada tamu dari luar daerah yang berlibur ke KEK Mandalika. Tapi tamunya memilih untuk tidak berlama-lama di lokasi wisata itu karena merasa tidak nyaman dengan para pedagang yang menghampirinya dan terkesan memaksa untuk dibeli barang dagangannya. “Tamu saya kemarin di Mandalika baru turun mobil sampai di pantai dipepet terus, sehingga tidak nyaman untuk berwisata. Akhirnya, mereka putuskan sebentar di Mandalika dan langsung cabut karena tidak nyaman dengan pedagang yang selalu maksa dan ngikutin,” ungkap Lukman kepada Radar Lombok, Senin (19/9).

Keluhan wisatawan ini merupakan salah satu dari ribuan keluhan wisatawan lainnya. Sehingga pihaknya meminta pemda menyikapi seruis permasalahan ini, agar keberadaan KEK Mandalika yang menjadi wisata unggulan tidak tercoreng oleh ulah oknum. “ Ini satu dari ribuan keluhan tamu dari luar Provinsi NTB tentang masalah di Mandalika. Makanya kita minta ketegasan pemda terkait persoalan di objek wisata unggulan ini,” tegasnya.

Baca Juga :  Aksi Tak Senonoh Bocah Ganggu Perempuan Salat Viral di Medsos

Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah yang dikonfirmasi terkait persoalan ini mengaku pemda akan terus berusaha agar kesan wisatawan tentang destinasi wisata di Lombok Tengah menjadi bagus. Apa yang menjadi keluhan wisatawan di KEK Mandalika sebenarnya sudah lama ditangani pemda dengan melakukan pembinaan, terutama dalam hal berjualan. “Kaitan dengan berjualan di destinasi wisata, sebenarnya sudah dilakukan pembinaan oleh dinas terkait, camat dan kades. Kalau masih ada kejadian atau kesan yang membuat wisatawan tidak nyaman, maka kami akan tindak lanjuti dengan semua OPD untuk menyiapkan langkah-langkah yang efektif,” tambahnya.

Baca Juga :  Tak Nyaleg, TGH Mahalli Berpotensi Di-PAW

Ke depannya, Nursiah mengaku, pihaknya akan mendengarkan apa yang menjadi usulan para pedagang untuk mengembangkan usahanya. Setelah mendengar aspirasi para pedagang, pemda akan menyiapkan penanganan dan akan melakukan penertiban secara perlahan. Karena pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan berbagai fasilitas untuk para pedagang ini. “Sebenarnya Bazar Mandalika banyak yang kosong, makanya perlu kita lakukan pembinaan dan penertiban akan kita lakukan bertahap. Perlu juga kita bicarakan dengan pihak ITDC selaku pengelola KEK Mandalika, agar sama-sama tidak ada yang dirugikan,” cetusnya.

Di satu sisi, para pedagang yang berjualan secara keliling dengan mendekati wisatawan memang menjual hal hal kecil seperti gelang dan lainnya. Semua itu perlu dicarikan langkah juga agar nantinya tidak ada kesan wisatawan dipaksa membeli barang dagangan. “Makanya permasalahan ini harus segera kita tindak lanjuti bersama camat dan kades untuk mencari solusi terkait permasalahan ini,” tandasnya. (met)

Komentar Anda