MATARAM—Adanya koalisi PPP, PAN, Partai Hanura, PKB dan Partai Gerindra menyebut diri koalisi poros tengah ditanggapi santai parpol diluar itu.
PDIP tidak akan reaktif dan bersikap terlalu berlebihan dengan dibentuknya koalisi poros tengah digagas PPP dan PAN tersebut. PDIP pun berkeyakinan dan optimis bisa menggalang koalisi sendiri dengan parpol lainnya.
“Kita santai saja, PDIP tidak akan ketinggalan kereta kok,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi NTB, Ruslan Turmuzi, kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (16/3).
Ia beralasan, Pilkada NTB relatif masih lama. Konstalasi dan dinamika politik pun masih sangat dinamis. PDIP pun tak akan latah dan reaktif dalam menyingkapi manuver politik koalisi digagas 5 parpol tersebut. Bahkan, ia menyebut koalisi poros tengah digagas 5 parpol tersebut sangat rapuh, dan kemungkinan besar akan bubar di tengah jalan.
“Nanti lihat akan bubar sendiri koalisi itu. Pilkada itu masih jauh,” ucap anggota DPRD Provinsi NTB.
[postingan number=3 tag=”pdip”]
Apalagi mengingat, keputusan akhir calon kepala daerah didukung dan diusung parpol ada ditingkat DPP. Karena itu, koalisi terbangun nanti diantara parpol sangat tergantung dari arahan dan kebijakan DPP di Jakarta. Sehingga koalisi poros tengah tersebut sangat rentan pecah kongsi.
“Iya dibangun koalisi sekarang. Andai nanti DPP menghendaki calon lain. Bisa bubar langsung koalisi itu,” ujarnya.
Ia menambahkan, PDIP pun tetap menjagokan kepala Dinas Perdagangan Pemprov NTB, Selly Handayani, sebagai bakal calon wakil Gubernur. Meski disadari, bahwa PDIP tidak memiliki raihan kursi untuk mengusung pasangan calon. Sehingga harus mencari mitra koalisi.
Oleh karena itu, PDIP terus menjajaki dan membangun komunikasi politik. Menurutnya, sejumlah parpol hampir memiliki kesamaan gerak, langkah, persepsi dan pandangan dengan PDIP dalam membangun NTB kedepan.
” PDIP itu petarung sejati. Kita bangun gerbong koalisi sendiri,” bebernya.
Ketua DPW PAN NTB, Muazzim Akbar, mengatakan, dengan adanya koalisi poros tengah dibangun 5 parpol tersebut tidak hanya di tingkat provinsi, tapi juga koalisi di tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak 2018 di NTB.
Karena itu, adanya koalisi terbangun tersebut kedepan tidak ada lagi kandidat atau calon yang mengaku sudah selesai di partai tertentu. “Ini akan menjadi koalisi besar dan tangguh, serta memiliki kans memenangkan pertarungan pilkada,” pungkasnya.(yan)
