MATARAM — Sejumlah partai politik (Parpol) kini mulai membuka penjaringan dan pendaftaran calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024. Salah satunya dilakukan oleh 10 DPC PDIP Kabupaten dan Kota di NTB.
Wakil Ketua DPD PDIP NTB, Ruslan Turmuzi mengungkapkan PDIP secara resmi membuka kesempatan kepada figur-figur terbaik di daerah untuk menjadi calon bupati dan calon wali kota melalui PDIP. Sementara untuk bakal calon Gubernur NTB, PDIP telah menetapkan mengusung kadernya sendiri, yakni HW Musyafirin, yang merupakan Bupati Sumbawa Barat dua periode.
”PDIP NTB secara resmi membuka pendaftaran bagi figur-figur terbaik yang ingin duduk di jabatan eksekutif sebagai bupati dan wali kota di sepuluh kabupaten/kota di NTB,” kata Ruslan, Jumat kemarin (19/4).
Pendaftaran tersebut lanjutnya, terbuka untuk kader PDIP maupun non kader. Saat ini PDIP memiliki suara signifikan di DPRD Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Raihan kursi di lembaga legislatif tersebut, menjadi modal utama bagi PDIP menatap Pilkada serentak yang pemungutan suaranya digelar 27 November 2024 mendatang. PDIP kata Ruslan, juga membangun komunikasi dengan partai lain untuk mengusung kandidat dalam Pilkada.
“Terbuka juga peluang bagi tokoh dan kandidat yang mendaftar ke PDIP dengan membawa dukungan yang telah diperoleh dari partai lain,” terangnya.
Senada dengan itu, Ketua DPC PDIP Lombok Timur Ahmad Sukro mengatakan bahwa sesuai instruksi dari DPP dan DPD, pihaknya di DPC PDIP Lombok Timur sudah mulai membuka penjaringan dan pendaftaran calon Bupati dan calon wakil Bupati Lotim.
Dia menegaskan pihaknya terbuka siapapun yang berkeinginan menjadikan PDIP sebagai kendaraan politik untuk maju di Pilkada Lotim 2024. “Tentu dengan mengikuti penjaringan calon kepala daerah sudah diatur oleh partai,” jelas Sukro.
Sementara Ketua DPC PDIP Kabupaten Sumbawa, yang juga Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rofiq mengaku kalau dirinya sudah ada kesepahaman dan sudut pandang yang sama dengan Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah untuk berpasangan di kontestasi Pilkada Sumbawa 2024.
Paket Mahmud Abdullah – Abdul Rofiq atau disingkat paket Mo-Fiq berpotensi diusung koalisi Partai Golkar dan PDIP di Pilkada Sumbawa 2024. “Saya dan Pak Mahmud sudah menjalin komunikasi yang sangat intens, dan sudah ada kesepahaman bersama di Pilkada 2024,” kata politisi PDIP ini kepada awak media, di Kantor PDIP NTB.
Diungkapkan Rofiq, sebagai keputusan partai, dirinya diusulkan sebagai bakal calon Bupati atau bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024. Sebab itu, sebagai tindak lanjut dari keputusan partai tersebut, ia membangun dan menjalin komunikasi politik untuk mencari pasangan di Pilkada dengan tokoh atau kandidat lainnya.
Dari komunikasi politik yang sudah terjalin itu, dia mengaku sudah ada kesepamahan dan sudut pandang yang sama untuk membangun dan memajukan Kabupaten Sumbawa kedepan.
Seperti diketahui, Mahmud Abdullah saat ini menjabat sebagai Bupati Sumbawa, dan juga Ketua DPD Partai Golkar Sumbawa. “Insya Allah tinggal deklarasi dan komitmen koalisi kedua partai,” imbuhnya.
Walau demikian, Rofiq mengakui dirinya harus tetap mengikuti mekanisme pencalonan di internal PDIP untuk diusung di Pilkada Sumbawa. Diantaranya yaitu dengan mendaftarkan diri di bursa penjaringan calon kepala daerah di DPC PDIP Sumbawa.
Dia memastikan PDIP tetap akan memberikan prioritas bagi kader terbaik untuk diusung di Pilkada. “Saya tetap akan daftar di penjaringan calon kepala daerah DPC PDIP Sumbawa. Itu mekanisme yang harus saya ikuti,” terang Rofiq.
Disinggung kemungkinan kader dan basis PDIP di Kabupaten Sumbawa yang berpotensi terpecah, dengan majunya mantan Sekretaris DPD PDIP NTB, Lalu Budi Suryata (LBS) di Pilkada Sumbawa. Bahkan LBS juga telah memutuskan keluar dari PDIP, lantaran tidak didukung PDIP di Pilkada Sumbawa. Dimana LBS dikabarkan akan menjadi pendamping Syarafuddin Jarot di Pilkada Sumbawa.
Terkait itu, Rofiq tidak menampik, namun dirinya tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Pasalnya, selama ini kader dan basis PDIP dikenal cukup loyal. “Kalau pun ada, tidak banyak (mendukung LBS di Pilkada Sumbawa, red),” yakinnya. (yan)