PDAM Wacanakan Pipa Bawah Laut Menuju Gili Meno

Firmansyah (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – PDAM berencana membangun jaringan air minum ke Gili Meno secara mandiri.

Hal ini menyusul tak diperbolehkannya lagi PT Berkat Air Laut (BAL) menjual air ke masyarakat. Kendati demikian, saat ini PT BAL masih melayani air bersih di Gili Meno, karena hanya mereka yang punya jaringan air ke pelanggan. Adapun air yang dialirkan dari sumur bor. Sementara PDAM belum bisa masuk karena belum ada jaringan air.

Direktur PDAM Amerta Dayan Gunung Firmansyah mengatakan bahwa pembangunan jaringan secara mandiri ini sangat memungkinkan  dilakukan karena melihat potensi jaringan air di daratan yang mencukupi untuk menyuplai kebutuhan di Gili Meno.

“Di sana kan penduduknya tidak terlalu ramai. Kebutuhan air bersih di Gili Meno sekitar 300 kubik per hari. Itu masih bisa kita suplai airnya dari daratan,” kata Firman, Rabu (16/11).

Baca Juga :  Retail Modern Masuk KLU, Ketua DPRD Minta Pemda Lakukan Kajian

Berbeda halnya dengan Gili Trawangan, kebutuhan airnya 3.000 kubik per hari karena penduduknya ramai. Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan PT Tiara Citra Nirwana (TCN) memenuhi kebutuhan air di Trawangan menggunakan sistem SWRO atau pengolahan air laut menjadi tawar.

Nah untuk Gili Meno karena kebutuhan airnya tidak terlalu banyak, maka kerja sama dengan PT TCN sepertinya tidak akan dilakukan. Mengingat masyarakat Meno juga menginginkan air dari daratan. Bukan air yang didapat dari sistem SWRO.

Namun yang jadi persoalan saat ini adalah anggaran yang belum siap. Saat ini pihaknya sedang dalam dalam proses membuat perencanaan dan persiapan. “Kabarnya pemda sudah bersurat ke Kementerian PUPR (meminta anggaran) mudah-mudahan tahun 2023 ini bisa terealisasi sehingga cepat kita tangani Gili Meno,” bebernya.

Baca Juga :  Kasus Dana Konsultan Hukum RSUD KLU Naik Penyidikan

Adapun dari aspek kebutuhan anggaran tidak begitu besar, sekitar Rp 3 miliar. Karena jaringan pipa bawah laut yang dibangun itu dari Gili Air yang jaraknya sekitar 1 kilometer dengan menggunakan pipa 6 inci. “Jika menghitung kebutuhan jaringan pipa distribusi dari Sira ke Gili Air menggunakan pipa 10 inci itu alokasi anggaran sebesar Rp 9 miliar. Untuk itu prediksi kita untuk Gili Meno anggarannya jauh lebih kecil karena pipa yang kita gunakan nanti lebih kecil dan tidak terlalu panjang,” ungkapnya. (der)

Komentar Anda